Kemenkeu Siapkan Rp 121 Triliun untuk Biayai 7 Program Prioritas Prabowo
Kementerian Keuangan menyiapkan anggaran senilai Rp 121 triliun untuk membiayai tujuh program quick win pemerintah selanjutnya. Mayoritas dari anggaran tersebut atau Rp 71 triliun dialokasikan untuk program Makan Bergizi Gratis atau MBG.
Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Ekonomi Makro dan Keuangan Internasional Kemenkeu Parjiono menjelaskan, program Makan Bergizi Gratis akan berkontribusi dalam mencapai target pembangunan tahun depan. Peserta program MBG adalah ibu hamil, ibu menyusui, balita, dan seluruh peserta didik. Parjiono memaparka
"Dalam pembangunan sumber daya manusia, akan ada program makan bergizi gratis," kata Parjiono di Indonesia Future Policy Dialogue Katadata, Rabu (9/10).
Parjiono memaparkan, program quick win kedua yang telah disiapkan anggarannya adalah pemeriksaan kesehatan gratis. Pemerintah menganggarkan Rp 3,2 triliun untuk memeriksa kesehatan 52,2 juta orang secara gratis pada tahun depan.
Pemeriksaan kesehatan yang dimaksud adalah pemeriksaan tekanan darah, kadar gula darat, dan foto rontgen untuk pemeriksaan penyakit katastropik. Untuk diketahui, BPJS Kesehatan mendata biaya pengobatan katastropik tahun lalu mencapai Rp 34,7 triliun, seperti stroke, jantung, kanker, dan penyakit ginjal.
Parjono mengatakan, pemeriksaan kesehatan gratis akan dilengkapi program pembangunan rumah sakit berkualitas di daerah. Pemerintah mengalokasikan Rp 1,8 triliun untuk meningkatkan kualitas rumah sakit di daerah dan menambah alat kesehatan.
Selain itu, Kementerian Keuangan secara khusus menganggarkan Rp 8 triliun untuk mengentaskan penyakit Tuberkulosis atau TBC di dalam negeri. Pada tahun lalu, ada 1,06 juta orang pasien TBC baru, sedangkan korban jiwa akibat TBC mencapai 134.000 orang.
Parjiono mengatakan, pemerintah selanjutnya akan melakukan renovasi sekolah, seperti memperbaiki ruang kelas, memperbaiki peralatan di dalam kelas, dan perbaikan kakus. Anggaran yang akan digelontorkan dalam program tersebut mencapai Rp 20 triliun.
Kementerian Keuanagan menyiapkan anggaran negara senilai Rp 2 triliun untuk membangun empat sekolah unggulan di lokasi yang berbeda. Adapun sekolah unggulan tersebut akan terintegrasi ke semua tingkat pendidikan.
Program terakhir adalah pembangunan lumbung pangan di tingkat nasional, daerah, dan desa senilai Rp 15 triliun. Program tersebut akan melakukan intensifikasi pada 80.000 hektare sawah dan mencetak sawah baru hingga 150.000 baru pada tahun depan.