Modernisasi Pertanian Tekan Biaya hingga 70%, Dorong Ketahanan Pangan

Ira Guslina Sufa
13 Oktober 2024, 15:00
Pertanian
ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho/tom.
Petani menanam bibit padi di persawahan Desa Hadipolo, Jekulo, Kudus, Jawa Tengah, Rabu (28/8/2024).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Modernisasi dalam sektor pertanian di Indonesia diyakini dapat menjadi solusi meningkatkan produktivitas. Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman   mengatakan modernisasi juga mempercepat proses budidaya. 

Menurut Amran, dengan modernisasi biaya produksi pertanian dapat ditekan hingga 70%. Sementara itu kerugian hasil panen bisa ditekan sekitar 20%. Hal ini memberikan potensi besar untuk memperkuat ketahanan pangan nasional.

“Biaya murah dan pastinya meningkatkan produksi,” ungkap Mentan Amran dalam pernyataan yang dikutip Minggu (13/10). Ia menekankan pentingnya modernisasi petani sebagai langkah kunci dalam meningkatkan produktivitas pertanian.

Meski tidak merinci berapa besar penghematan secara nominal, Amran menyatakan transformasi menuju pertanian modern akan membuat usaha tani lebih efisien dan menurunkan biaya produksi. Ia mencontohkan alat modern seperti combine harvester mampu meningkatkan produksi padi dengan lebih efisien.

Selain penggunaan alsintan, Kementerian Pertanian juga tengah mengoptimalkan sumber daya air melalui program pompanisasi di seluruh Indonesia. Program ini bertujuan menambah areal tanam (PAT) di wilayah sentra produksi pertanian. 

Basri salah seorang petani dari Gowa mengatakan sejak berpindah menggunakan mesin pertanian modern selama tiga tahun terakhir banyak manfaat yang didapat. "Semenjak ada combine harvester, kami merasa sangat terbantu. Proses panen menjadi lebih cepat, gabah yang terbuang semakin sedikit, dan biaya operasional dapat ditekan," ujar Basri. 

Selain itu, program pompanisasi yang tengah digencarkan Kementan juga memberikan dampak besar bagi petani. Sebelum adanya pompanisasi, Basri dan petani lainnya hanya bisa melakukan panen satu kali dalam setahun. 

Sebagai dukungan terhadap modernisasi pertanian, Kementerian Pertanian menyalurkan berbagai bantuan. Hingga akhir 2024, Kementan mengalokasikan bantuan reguler untuk Sulawesi Selatan senilai Rp 365,32 miliar. Selain itu, pupuk subsidi senilai Rp 4,8 triliun telah disiapkan untuk tahun 2024, serta tambahan benih reguler dengan total nilai Rp 82,89 miliar.

Bantuan alsintan dari Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (Ditjen PSP) Kementan pada tahun 2024 juga mencakup 4.010 unit alat senilai Rp123,60 miliar, termasuk pompa air, handsprayer, dan berbagai jenis traktor. Dengan berbagai dukungan ini, modernisasi pertanian diharapkan dapat terus berkembang. 

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...