Realisasi Investasi Tembus Rp 1.200 T hingga September, Asing mendominasi
Kementerian Investasi mencatat, realisasi investasi sepanjang Januari-September 2024 naik 19,78% dibandingkan periode yang sama tahun lalu menjadi Rp 1.261 triliun. Mayoritas investasi berasal dari penanaman modal asing atau PMA.
Berdasarkan data Kementerian Investasi, realisasi investasi pada kuartal ketiga tahun ini mencapai Rp 431,48 triliun. Seluruh investasi pada Juli-September 2024 menyerap 650.172 orang. Adapun total serapan tenaga kerja sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini mencapai 1,87 juta orang.
Mayoritas atau 53,92% investasi pada kuartal ketiga tahun ini merupakan Penanaman Modal Asing atau PMA, sedangkan 46,08% atau Rp 198,83 triliun merupakan penanaman modal dalam negeri.
PMA juga mendominasi investasi pada sepanjang tahun ini. Nilai PMA pada Januari-September 2024 tercatat naik 16,95% secara tahunan menjadi Rp 654,4 triliun, sedangkan PMDN tercatat naik 23% menjadi 607,03 triliun
Di sisi lain, BKPM mencatat investasi di luar Pulau Jawa tercatat mendominasi mencapai 50,4%. Namun, provinsi dengan realisasi investasi tertinggi pada Januari-September 2024 terjadi di DKI Jakarta atau hingga Rp 191,78 triliun. Capaian tersebut diikuti oleh Jawa Barat senilai Rp 184,9 triliun, Jawa Timur senilai Rp 111,44 triliun, Sulawesi Tengah senilai 98,6 triliun, dan Banten senilai Rp 83,44 triliun.
Pemerintah mendata, sektor dengan realisasi investasi terbesar terjadi pada sektor Industri Logam Dasar, Barang Logam, Bukan Mesin, dan Peralatanya, atau hingga Rp 178,04 triliun. Sektor ini berkontribusi sekitar 14,11% dari total investasi Januari-September 2024.
Mayoritas atau 23,35% PMA pada sembilan bulan pertama tahun ini juga tertanam pada sektor industri logam dasar, yakni mencapai US$ 10,18 miliar. Sementara itu, sektor yang paling diminati PMDN adalah Transportasi, Gudang, dan Telekomunikasi senilai Rp 87,59 triliun atau 14,43% dari total PMDN.
Investasi dari Singapura tercatat masih menjadi yang terbesar pada Januari-September 2024 atau senilai US$ 14,35 miliar. Sementara itu, total investasi dari Hongkong berhasil menyusul Cina pada tiga bulan terakhir dan menduduki peringkat kedua dengan realisasi US$ 6,06 miliar.
Kedudukan Jepang berhasil disalip oleh Malaysia pada kuartal ketiga tahun ini. Jepang menduduki peringkat kelima negara asal PMA pada paruh pertama tahun ini dengan capaian US$ 1,8 miliar. Namun Malaysia kini menduduki peringkat kelima negara asal PMA pada Januari-September 2024 senilai US$ 2,72 miliar.