Pemerintah Kejar Investasi Rp 389 T di Sisa Tahun Ini, Tercapai di Era Prabowo?
Kementerian Investasi memproyeksikan dapat mencapat target investasi tahun ini sebesar Rp 1.650 triliun. Pemerintah hanya perlu menghimpun investasi sebesar Rp 389 triliun dalam sisa tiga bulan terakhir tahun ini yang dijalankan pemerintaha Presiden Terpilih Prabowo Subianto.
Pemerintah mencatat capaian investasi pada kuartal ketiga tahun ini sebesar Rp 431,48 triliun. Total investasi pada Januari-September 2024 tercatat naik 19,78% secara tahunan menjadi Rp 1.261 triliun.
Provinsi dengan realisasi investasi tertinggi pada Januar-September 2024 terjadi di DKI Jakarta atau hingga Rp 191,78%. Capaian tersebut diikuti oleh Jawa Barat senilai Rp 184,9 triliun, Jawa Timur senilai Rp 111,44 triliun, Sulawesi Tengah senilai 98,6 triliun, dan Banten senilai Rp 83,44 triliun.
Pemerintah mendata, sektor dengan realisasi investasi terbesar terjadi pada sektor Industri Logam Dasar, Barang Logam, Bukan Mesin, dan Peralatanya, atau hingga Rp 178,04 triliun. Angka tersebut berkontribusi sekitar 14,11% dari total investasi Januari-September 2024.
Mayoritas atau 23,35% PMA pada sembilan bulan pertama tahun ini juga tertanam pada sektor industri logam dasar, yakni mencapai US$ 10,18 miliar. Sementara itu, sektor yang paling diminati PMDN adalah Transportasi, Gudang, dan Telekomunikasi senilai Rp 87,59 triliun atau 14,43% dari total PMDN.
Investasi dari Singapura tercatat masih menjadi yang terbesar pada Januari-September 2024 atau senilai US$ 14,35 miliar. Sementara itu, total investasi dari Hongkong berhasil menyusul Cina pada tiga bulan terakhir dan menduduki peringkat kedua dengan realisasi US$ 6,06 miliar.
Kedudukan Jepang berhasil disalip oleh Malaysia pada kuartal ketiga tahun ini. Jepang menduduki peringkat kelima negara asal PMA pada paruh pertama tahun ini dengan capaian US$ 1,8 miliar. Namun, Malaysia kini menduduki peringkat kelima negara asal PMA pada Januari-September 2024 senilai US$ 2,72 miliar.
Pemerintah memproyeksikan total investasi pada periode kedua pemerintahan Presiden Joko Widodo mencapai Rp 5.823,1 triliun. Angka tersebut lebih besar 76,76% dari capaian investasi pada periode pertama Jokowi senilai Rp 3.294,3 triliun.