Ekonom Sebut 3 Sektor Bisnis Berpeluang Terdongkrak di Era Pemerintahan Prabowo
Presiden Prabowo Subianto memiliki Asta Cita atau delapan visi yang ingin dicapai selama masa kepemimpinannya di periode 2024-2029 mendatang. Visi ini meliputi pengokohan ideologi Pancasila hingga penyelarasan kehidupan yang harmonis dengan lingkungan.
Ekonom Senior dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Tauhid Ahmad menyebut ada tiga sektor bisnis yang paling menarik di masa pemerintahan Prabowo. Hal ini mengacu pada karakteristis fokus prioritas yang ditetapkan oleh Prabowo.
“Pertama, tentu saja sektor pertanian. Kaitannya dengan program food estate (lumbung pangan),” kata Tauhid saat dihubungi oleh Katadata.co.id pada Rabu (23/10).
Dalam Asta Cita tertulis, Prabowo ingin memantapkan sistem pertahanan keamanan negara dan mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, air, ekonomi kreatif, ekonomi hijau, dan ekonomi biru.
Kedua, sektor bisnis yang berpeluang terdongkrak lainnya adalah yang berhubungan dengan program makan bergizi gratis. “Ini terkait industri makanan, minuman, perunggasan, hingga pengolahan susu,” ujarnya.
Sektor menarik ketiga adalah hilirisasi, terutama mineral, batu bara, dan perkebunan. “Misalnya industri besi, baja, kimia, otomotif, hingga elektronik. Jika masih ada anggaran, mungkin juga akan mengarah ke sektor infrastruktur,” ucapnya.
Swasembada Pangan dan Energi
Dalam pidato pertamanya usai pengucapan sumpah sebagai Presiden Republik Indonesia, Prabowo menyatakan komitmen Indonesia menuju swasembada pangan dan energi sebagai langkah utama guna menghadapi tantangan global yang semakin kompleks.
“Saya telah mencanangkan, Indonesia harus segera swasembada pangan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Kita tidak boleh bergantung dari sumber makanan dari luar,” kata Prabowo pada Minggu (20/10)..
Dalam situasi krisis global, negara-negara lain akan mengutamakan kepentingan domestiknya. Untuk itu, Prabowo mengatakan, Indonesia harus mampu memproduksi dan memenuhi kebutuhan pangan nasional secara mandiri.
“Saya yakin paling lambat empat sampai limat tahun kita akan swasembada pangan. Bahkan kita siap menjadi lumbung pangan dunia,” ujarnya.
Selain ketahanan pangan, Prabowo juga menekankan pentingnya mencapai swasembada energi. Ia mengingatkan ketergantungan pada sumber energi luar negeri menjadi ancaman serius di tengah ketegangan geopolitik global.
“Kalau terjadi hal yang tidak kita inginkan, kita akan sulit mendapat sumber energi dari negara lain,” ucapnya.
Dia menyampaikan Indonesia memiliki potensi besar untuk memanfaatkan sumber daya alam yang melimpah. Potensi tersebut seperti kelapa sawit yang dapat menghasilkan solar dan bensin, serta tanaman-tanaman lain seperti singkong, tebu, sagu, dan jagung.
“Kita juga punya energi bawah tanah, geothermal yang cukup. Kita punya batu bara yang sangat banyak. Kita punya energi dari air yang sangat besar. Pemerintah yang saya pimpin nanti akan fokus untuk mencapai swasembada energi,” kata dia.