Molor Lagi, Mendag Proyeksi Perundingan Dagang RI - Eropa Rampung Tahun Depan

Andi M. Arief
5 November 2024, 15:05
eropa, perundingan dagang, perdagangan bebas
ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
Menteri Perdagangan Budi Santoso memperkirakan perundingan IU CEPA akan rampung pada kuartal pertama tahun depan.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Menteri Perdagangan Budi Santoso menargetkan perundingan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif antara Indonesia dan Uni Eropa atau IEU-CEPA rampung pada kuartal pertama tahun depan.  Jadwal penyelesaian perundingan tersebut kembali molor hingga setengah tahun.  

Perundingan IEU-CEPA telah dilakukan sebanyak 19 kali sejak 2016. Budi mengatakan perundingan tersebut akan memasuki tahun kesembilan dan menjadi perundingan perdagangan terlama yang dilakukan pemerintah.

"Kami kejar terus perundingan-perundingan IEU-CEPA, karena ada beberapa pembahasan yang ditunda. Kami akan negosiasikan lagi hal yang tertunda tersebut dan mudah-mudahan cepat selesai," kata Budi di Pabrik Mayora, Selasa (5/11).

Ia mengaku pihaknya telah mengidentifikasi poin-poin negosiasi yang mengulur perundingan IEU-CEPA. Menurutnya, poin tersebut umum ditemukan dalam negosiasi perjanjian dagang dan tidak ada masalah teknis khusus.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto sebelumnya mencatat, ada tiga hal yang membuat negosiasi perjanjian tersebut alot, yakni terkait perpajakan, bea keluar, dan volume impor. Masalah sistem perpajakan, menurut Airlangga, diajukan oleh Uni Eropa. Mereka mengajukan sistem perpajakan melalui transmisi elektronik.

"Saat kami bicara dengan Uni Eropa sembilan tahun yang lalu dalam perundingan IEU-CEPA, tidak ada pembahasan perpajakan melalui transmisi elektronik. Itu hanya muncul belakangan ini," kata Airlangga di Menara Kadin, Rabu (2/10).

Airlangga mengatakan, dua pembahasan lain yang menghambat penerbitan IEU-CEPA terkait relaksasi bea keluar dan volume impor. Ia tidak menjelaskan pihak mana yang mengajukan kedua hal tersebut. Namun, Airlangga menyampaikan salah satu sisi menginginkan agar volume ekspornya meningkat tanpa peningkatan volume impor.

"Satu sisi tidak hanya bisa mendapatkan satu hal saja dalam perjanjian dagang. Ini bagaimana kami dan Uni Eropa menyeimbangkan impor dan ekspor," katanya.

Mantan Ketua Umum Partai Golkar ini optimistis Indonesia dapat mengambil untung dari IEU-CEPA. Pemerintah telah memiliki pengalaman saat melakukan perjanjian perdagangan bebas dengan Cina.

Airlangga mengakui penerbitan IEU-CEPA kini hanya menunggu persetujuan Uni Eropa. Selain itu, perundingan terkait IEU-CEPA telah dilakukan sebanyak 19 kali sejak 2016.

Menurut Airlangga, IEU-CEPA akan berdampak baik bagi industri Tekstil dan Produk Tekstil nasional. Sebab, produk TPT yang dikirim ke Eropa kini dikenakan bea masuk hingga 20%.

"Perundingan IEU-CEPA harus dilakukan bersama dengan Kadin. Sebab, produk TPT lokal dikenakan bea masuk 20% ke Eropa, tapi kalau TPT dari Vietnam bea masuknya 0%," ujarnya.

Reporter: Andi M. Arief
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...