Investasi akan Masuk, Pemerintah Pastikan Ketergantungan Impor Susu Turun
Wakil Menteri Pertanian Sudaryono menargetkan susu segar lokal dapat memasok lebih dari 50% kebutuhan nasional tahun depan. Hal tersebut didorong oleh investasi peternakan sapi perah yang diharapkan terealisasi pada 2025.
Sudaryono memproyeksikan investasi tersebut akan menambah populasi sapi perah sejumlah 2 juta ekor. Menurutnya, investasi tersebut akan dilakukan oleh 60 investor dari dalam dan luar negeri.
"Dengan investasi ini kita bisa mandiri terkait konsumsi susu segar, sebab setidaknya 50% konsumsi susu bisa dipenuhi dari dalam negeri," kata Sudaryono di kantornya, Selasa (12/11).
Ia mencatat proses investasi tersebut sedang di posisi melengkapi perizinan. Pemerintah telah mempertemukan para investor dengan koperasi produsen susu di dalam negeri terkait pengenalan industri susu segar nasional.
Sudaryono menyampaikan seluruh sapi perah tersebut akan tersebar ke penjuru negeri, khususnya di Pulau Jawa dan Pulau Sumatra. Sejauh ini, pemerintah telah mengantongi lahan seluas 1,5 juta hektare untuk investasi tersebut.
Ia menekankan peningkatan pasokan susu segar lokal tersebut tidak akan menggunakan anggaran negara. Menurutnya, ketergantungan konsumsi susu di dalam negeri hingga 80% dipandang sebagai peluang bisnis oleh investor.
"Peluang bisnis itu yang pemerintah dorong untuk meningkatkan produksi dalam negeri. Kami, mau tidak mau, harus mengurangi impor dan memperbesar ekspor di bidang pangan," katanya.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan Agung Sugana sebelumnya mengatakan, pemerintah berencana mendatangkan 1 juta ekor sapi perah dari luar negeri hingga 2029. Kedatangan sapi-sapi tersebut diharapkan akan membuat volume impor susu menjadi kurang dari 10% kebutuhan nasional atau masuk kondisi swasembada susu.
Agung mencatat, impor susu dibutuhkan untuk mendukung program Minum Susu Gratis pemerintahan selanjutnya. Presiden Terpilih Prabowo Subianto menargetkan total peserta dalam program Minum Susu Gratis mencapai 82,9 juta orang pada 2029.
"Untuk tahun depan, kami masih memenuhi kebutuhan susu sapi melalui impor. Namun kami akan mulai mengimpor sapi perah tahun depan dan akhirnya mengurangi volume susu impor," kata Agung di Gedung DPR, Jumat (6/9).
Di sisi lain, Agung memberikan sinyal tidak semua siswa akan mendapatkan susu gratis pada tahun depan. Ia menekankan penerima program tersebut akan sangat bergantung pada anggaran yang akan ditentukan pemerintahan selanjutnya.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi mendata, total siswa pada semester ganjil 2023/2024 mencapai 53,14 juta orang. Jika setiap siswa mengonsumsi 200 mililiter setiap hari, volume susu segar untuk program Minum Susu Gratis mencapai 2,8 juta ton.
Badan Pusat Statistik mendata produksi susu segar mencapai 968.980 ton pada 2020. Pada tahun yang sama, total kebutuhan susu segar nasional sejumlah 4,4 juta ton. Adapun rata-rata produksi susu nasional per ekor adalah 10 sampai 11 liter per hari. Dengan demikian, kedatangan 1 juta sapi perah impor dapat menambah produksi susu segar sejumlah 3,2 juta ton.