Akuisisi Kilang Shell di Singapura, Chandra Asri Bidik Top 5 Asia Tenggara

Kamila Meilina
19 November 2024, 07:32
Direktur PT Chandra Asri Pacific, Edi Riva\'i dalam konferensi media di kawasan pabrik Chandra Asri, Banten, Senin (18/11). Foto: Kamila Meilina/Katadata
Katadata
Direktur PT Chandra Asri Pacific, Edi Riva\'i dalam konferensi media di kawasan pabrik Chandra Asri, Banten, Senin (18/11). Foto: Kamila Meilina/Katadata
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) mengakuisisi Shell Energy and Chemicals Park (SECP) di Singapura, yang diharapkan akan mendukung perusahaan dalam mencapai produksi yang signifikan. Dengan akuisisi ini, Chandra Asri menargetkan jadi perusahaan petrokimia terbesar kelima di Asia Tenggara. 

“Dengan tambahan kapasitas dari SECP, Chandra Asri optimis akan mencatat pertumbuhan pendapatan hingga lima kali lipat pada 2024--2026 ,” kata Direktur TPIA, Edi Riva'i, dalam konferensi media di kawasan pabrik Chandra Asri, Banten, Senin (18/11).  

Shell Energy and Chemicals Park Singapore (SECP) terdiri dari kilang dengan kapasitas pengolahan 237.000 barel per hari, ethylene cracker dengan kapasitas 1,1 juta metrik ton per tahun di Pulau Bukom dan aset kimia hulu di Pulau Jurong, Singapura.

Edi Riva'i mengatakan akuisisi ini menciptakan lompatan besar dalam pertumbuhan rata-rata kapasitas perusahaan. Berdasarkan proyeksi terbaru, akuisisi SECP diharapkan mendorong pertumbuhan tahunan rata-rata (p.a.) sebesar 106,7% pada 2024–2026. 

“Hal ini jauh melampaui pertumbuhan rata-rata tahunan sebelumnya, yaitu 7,4% pada 2005–2016 dan 6,4% pada 2016–2020,” kata Edi. 

Pada tahun 2025, kapasitas produksi Chandra Asri diperkirakan meningkat dari 4,2 juta ton menjadi 4,4 juta ton. Setelah akuisisi Bukom yang telah mendapatkan legalitas resmi dari pemerintah setempat, kapasitas Chandra Asri akan meningkat dua kali lipat, dari 4,2 juta ton menjadi 8,5 juta ton.

Proyek ini dirancang untuk meningkatkan total kapasitas produksi berbagai bahan kimia yang sangat dibutuhkan oleh industri-industri besar, termasuk polyethylene (PE), polypropylene (PP), dan bahan kimia lainnya.

Dengan kapasitas tambahan yang dihasilkan dari proyek ini, Chandra Asri optimistis akan memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat, terutama di Asia Tenggara.

Langkah ini juga bertujuan mengurangi ketergantungan pada impor dan meningkatkan kemampuan pasokan dalam negeri. Ini termasuk pasokan produk-produk penting seperti MDG (metal-free clay) yang digunakan dalam produksi PTA (purified terephthalic acid), bahan baku utama untuk industri tekstil.

Dengan akuisisi Bukom dan pengintegrasian produksi kimia seperti MDG, Chandra Asri berharap dapat memberikan dukungan signifikan terhadap industri tekstil dalam negeri dan mengurangi ketergantungan impor.

“Kami dapat memberikan nilai tambah, dan pemerintah juga diharapkan cepat-cepat untuk dapat mengendalikan impor bahan baku tekstil,” tutur Edi. 



Reporter: Kamila Meilina

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...