Pemerintah Mulai Pindahkan Warga Kolong Jembatan ke Rusun Pekan Depan
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait berencana memindahkan 232 keluarga ke 11 rumah susun atau rusun yang tersebar di Jakarta Pusat, Jakarta Barat, dan Jakarta Timur. Langkah tersebut bertujuan untuk memindahkan warga yang kini tinggal di kolong jembatan.
Politikus Gerindra yang akrab disapa Ara ini mengatakan pemindahan masyarakat yang tinggal di kolong jembatan akan direlokasi secara bertahap, mulai pekan depan. Secara umum, ada tiga pemukiman di kolong jembatan yang dibersihkan, yakni Jembatan Tomang, Tol Jl Inspeksi Kanal Barat, dan jembatan layang Basuki Rahmat.
"Kami akan mulai merelokasi saudara-saudara kita yang ada di kolong jembatan dan kolong tol secara bertahap ke rusun. Jadi, kami akan menata Indonesia dengan cara yang manusiawi," kata Ara di Rusun Pasar Rumput, Jakarta, Kamis (28/11).
Secara rinci, sebanyak 139 keluarga di kolong Tol Jl. Inspeksi Kanal Barat akan dipindahkan ke rusun yang berlokasi di Rawa Buaya, Daan Mogot Blok, Daan Mogot Tower, Tegal Alur, dan PIK I Pulogadung.
Lalu, 92 keluarga di kolong Jembatan Tomang akan menempati rusun di kawasan KS Tubun, Jati Rawasari, Karang Anyar Tongkol, dan Cipinang Besar Selatan. Terakhir, satu keluarga di bawah Jembatan Layang Basuki Rahmat akan ditempatkan di Rusun Jatinegara Barat.
Ara tidak menjelaskan anggaran yang akan diserap dalam program ini. Ia menyampaikan strategi tersebut akan menjadi proyek percontohan agar diikuti oleh pemerintah provinsi lain. Salah satu kota yang dicanangkan mengadopsi strategi yang sama adalah Bandung, Jawa Barat pada bulan depan.
"Kami berharap tidak ada lonjakan urbanisasi menuju Jakarta karena ada program relokasi hunian dari bawah jembatan ke rumah susun," katanya.