Pemerintah Temukan Ratusan Titik Rawan Bencana di Jalur Pergerakan Arus Nataru

Andi M. Arief
4 Desember 2024, 14:36
dody, banjir,bencana
ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani/nz
Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo (kedua kanan) meninjau saluran irigasi di Warujayeng, Nganjuk, Jawa Timur, Kamis (21/11/2024). Kunjungan kerja tersebut guna memastikan saluran irigasi Warujayeng berfungsi optimal untuk mengairi lahan pertanian seluas 2.164 hektare di Kediri, Jombang, dan Nganjuk.
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo menemukan 550 titik rawan longsor di jalur pergerakan Natal dan Tahun Baru atau Nataru 2024/2025. Pemerintah juga menemukan 298 titik rawan banjir.

Temuan tersebut diperoleh saat pemerintah melakukan inspeksi kesiapan Nataru. Karena itu, Dody telah menyiapkan 440 unit alat berat dan 137 titik pusat material untuk mengantisipasi bencana banjir dan longsor selama Nataru 2024/2025.

"Kami akan memastikan seluruh jalan nasional, termasuk jalan tol fungsional, tidak ada lubang, rambu dan marka terpasang lengkap dan jelas, dan tidak ada kegiatan perbaikan jalan sejak 15 Desember 2024," kata Dody dalam rapat kerja bersama Komisi V DPR, Rabu (4/12).

Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi memaparkan, Tol Trans Jawa akan menyerap 24,89% dari total pergerakan mobil pribadi atau sejumlah 6,67 juta unit. Jalur utama lainnya adalah Tol Trans Sumatra sejumlah 5,31 juta dan Tol Cikampek–Purwakarta–Padalarang akan dilalui 2,22 juta kendaraan

Dody mencatat,Jalur Lintas Utara Jawa atau Pantura aan menyerap 34,81% dari total sepeda motor pribadi yang bergerak selama Nataru 2024/2025. Adapun sebanyak 29,11% sepeda motor pribadi diprediksi menggunakan Jalur Lintas Jawa Tengah.

Secara total, kendaraan pribadi yang akan bergerak selama Nataru 2024/2025 mencapai 39,92 juta unit, sementara itu sepeda motor pribadi sejumlah 19,6 juta unit. Mayoritas atau 45,63% masyarakat yang bergerak akan menuju lokasi wisata.

Di samping itu, jumlah masyarakat yang melakukan pergerakan selama Nataru 2024/2025 dan menggunakan transportasi umum diperkirakan mencapai 19,9 juta orang. Bus diproyeksikan akan menampung 6,54 juta orang yang melakukan pergerakan pada akhir tahun ini.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Dwikorita Karnawati mengingatkan masyarakat yang melakukan perjalanan selama Natal 2024 dan Tahun Baru untuk mewaspadai cuaca ekstrem. Sebab, setidaknya ada tiga faktor yang akan membuat curah hujan pada akhir tahun tinggi dan disertai angin kencang.

Ia memproyeksikan curah hujan pada akhir tahun ini dapat lebih tinggi 20% secara tahunan akibat musim penghujan yang disertai La Nina Lemah. Karena itu, Dwikorita mengimbau masyarakat berhati melalui jalan yang menyeberangi sungai.

"Dalam peta pergerakan Nataru 2024/2025 terlihat ada jalan tol yang berpotongan dengan sungai, ini biasanya menjadi sumber masalah. Titik itu perlu diwaspadai kalau cuaca ekstrem terjadi," kata Dwikorita.

Ia menjelaskan, puncak musim hujan di Pulau Jawa bagian selatan akan terjadi pada akhir bulan ini. Sementara itu, puncak musim hujan pada bagian tengah hingga utara Pulau Jawa diprediksi terjadi pada Januari 2025.

Kementerian Perhubungan memprediksi pergerakan masyarakat selama Nataru 2024/2025 akan terjadi sejak 18 Desember 2024 hingga 5 Januari 2025. Dengan demikian, ia menilai pergerakan masyarakat pada Nataru 2024/2025 akan mengalami curah hujan yang cukup tinggi.

Reporter: Andi M. Arief
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...