Kemenperin: Negosiasi Rencana Investasi Apple Rp 16 T Baru Lewat Whatsapp
Kementerian Perindustrian atau Kemenperin masih menunggu petinggi Apple Inc untuk bernegosiasi langsung dengan pemerintah terkait rencana investasi US$ 1 miliar atau Rp 16 triliun di Indonesia. Negosiasi pemerintah dengan Apple terkait komitmen investasi itu baru sebatas diskusi informal dengan pemerintah via pesan singkat atau whatsapp.
Juru Bicara Kemenperin Febri Hendri Antoni Arif mengaku telah menerima proposal resmi Apple terkait rencana investasi di Indonesia mulai tahun depan. Namun, Febri mengaku belum bisa menyampaikan posisi pemerintah terkait proposal investasi tersebut.
"Sebenarnya proposal yang kami terima tidak ada bedanya dengan yang diterima Kementerian Investasi. Kami belum bisa menyampaikan posisi kami terkait usulan tersebut karena berkaitan dengan negosiasi lebih lanjut," kata Febri di kantornya, Senin (30/12).
Kementerian Investasi sebelumnya telah menerima usulan investasi sebesar US$ 100 juta, naik dari usulan awal US$ 10 juta. Menteri Investasi Rosan Roeslani menyebut Apple akan menambahkan investasinya menjadi US$ 1 miliar. Namun, Rosan kala itu masih menunggu proposal resmi Apple.
Investasi Apple di dalam negeri menjadi masalah saat pemerintah menetapkan peredaran iPhone 16 sebagai barang ilegal di dalam negeri. Penetapan tersebut disebabkan pelanggaran perjanjian investasi oleh Apple di Indonesia sekitar Rp 300 miliar dari total komitmen hingga tahun ini senilai Rp 1,7 triliun.
Febri mengaku belum bisa menyatakan apakah nilai tersebut dinilai cukup atau tidak sebelum ada negosiasi resmi. Ia menilai negosiasi tersebut hanya bisa dilakukan oleh petinggi Apple Inc. Namun Febri tidak menjelaskan lebih lanjut jabatan apa yang layak untuk mewakili Apple dalam perundingan tersebut.
Febri mengatakan rencana investasi Apple di dalam negeri kini tergantung dari rencana petingginya untuk datang ke dalam negeri. "Petinggi Apple sudah diundang ke sini, tapi tidak pernah hadir. Sejauh ini negosiasi informal dilakukan via WhatsApp. Publik tahu lah siapa petinggi Apple," katanya.
Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria berharap investasi produsen iPhone ini lebih besar ketimbang Microsoft. Microsoft menyatakan investasi US$ 1,7 miliar atau Rp 27,6 triliun di Indonesia atau yang terbesar dalam 29 tahun kehadiran perusahaan untuk pelatihan keterampilan kecerdasan buatan.
Nezar berharap ada inisiatif konkret dari Apple untuk memenuhi komitmen investasi terkait Tingkat Komponen Dalam Negeri alias TKDN mereka. Menurut dia, investasi ini harus bisa meningkatkan kemampuan talenta digital Tanah Air, sehingga bisa digunakan untuk memperkaya ekosistem Apple.
“Intinya, kami ingin menjadi satu kekuatan di dalam rantai pasar global yang dimiliki oleh Apple,” ujarnya.
Di sisi lain, Presiden Prabowo Subianto dikabarkan memberikan persetujuan untuk menerima investasi Apple US$ 1 miliar atau Rp 16 triliun. Produsen iPhone ini pun disebut-sebut bakal membangun pabrik AirTag di Batam.
Dilansir dari Bloomberg, Apple akan membangun pabrik AirTag. AirTag adalah perangkat pelacak yang dikembangkan oleh Apple.
“Apple sedang mengatur agar salah satu pemasok bisa memproduksi AirTag di Indonesia, dan secara bertahap meningkatkan produksi,” kata sumber. “Salah satu pemasok Apple akan mendirikan pabrik AirTag di Batam," jata dia.
Pabrik tersebut diharapkan mempekerjakan sekitar 1.000 pekerja pada awal operasional. Pabrik ini diperkirakan menghasilkan 20% dari produksi AirTag global.
Apple memilih Batam karena bisa ditempuh sekitar 45 menit perjalanan menggunakan feri dari Singapura. Selain itu, wilayah ini memiliki status zona perdagangan bebas.
“Status ini membebaskan perusahaan dari Pajak Pertambahan Nilai atau PPN dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah atau PPnBM, serta bea masuk,” kata sumber.