174 korban Kecelakaan Pesawat Jeju Air Teridentifikasi
Kementerian Pertahanan Korea Selatan menyatakan, 174 korban kecelakaan pesawat Jeju Air telah teridentifikasi. Masih ada 5 korban lainnya yang dalam proses diidentifikasi.
Pesawat Jeju Air jatuh saat mendarat di Bandara Internasional Muan dan menewaskan 179 dari 181 penumpang pada Minggu (29/12). Pesawat yang diduga tak dapat memfungsikan roda pesawat karena serangan burung ini terjadi pada pukul 9:07 pagi waktu setempat. Tepat saat pesawat berbelok dari landasan pacu saat mendarat darurat dan menabrak pagar di Bandara Internasional Muan
Dikutip dari Yonhap, korban selamat dari kecelakaan tersebut hanya ada dua orang, yakni pramugari.
Kementerian mengatakan, terdapat 32 orang yang tidak dapat diidentifikasi melalui sidik jari. Pemerintah kemudian mengidentifikasinya dengan tes DNA. Sebanyak 17 orang dapat teridentifikasi pada putaran pertama, dan 10 orang teridentifikasi pada putaran kedua.
“Kami sedang mengkonfirmasi lebih lanjut terkait lima orang korban yang tersisa, karena ketidakkonsistenan DNA,” kata Kementerian Pertahanan Korea Selatan, dikutip dari Yonhap pada Selasa (31/12).
Para pejabat di Korea Selatan sebelumnya mengatakan bahwa diperlukan waktu hingga 10 hari untuk mengidentifikasi semua jenazah dan menyerahkannya kepada keluarga yang ditinggalkan. Hal ini disebabkan karena sebagian besar jenazah dalam kondisi hangus terbakar.
Pihak berwenang mengawetkan jenazah para korban di fasilitas penyimpanan dingin sementara di sebuah tempat di bandara Muan.
Sebuah tim yang terdiri dari Dewan Keselamatan Transportasi Nasional AS dan pejabat Boeing juga sudah tiba di lokasi kejadian untuk membantu pihak berwenang Korea Selatan dalam melakukan penyelidikan.
Pemerintah Korea Selatan berencana menjalankan inspeksi keselamatan ketat terhadap maskapai Jeju Air setelah kecelakaan tersebut. Pemerintah menyebut masalah roda pendaratan pada maskapai dengan penerbangan berbiaya rendah ini telah berulang kali terjadi.
“Kami berencana untuk menerapkan inspeksi keselamatan penerbangan yang ketat dalam menanggapi insiden ini,” kata Kepala kebijakan penerbangan di kementerian transportasi, Joo Jong-wan dikutip dari The Korea Times pada Senin (30/12).
Sebuah penerbangan terpisah Jeju Air yang lepas landas dari Bandara Internasional Gimpo sebelumnya juga mendarat kembali pada pertengahan penerbangan karena masalah roda pendaratan, sama seperti kecelakaan pada hari kemarin.
Pesawat tersebut merupakan model Boeing B737-800 yang sama dengan yang terlibat dalam kecelakaan tersebut. “Jeju Air dikenal dengan tingkat penggunaan pesawatnya yang tinggi, beberapa pengamat menyebut hal ini sebagai faktor yang mungkin menjadi penyebab kecelakaan pada hari Minggu,” kata Kepala kebijakan penerbangan di kementerian transportasi, Joo Jong-wan dikutip dari The Korea Times pada Senin (30/12).