Bulog Prediksi Harga Beras Tak Jatuh Saat Panen Raya Berkat Momentum Ramadan

Andi M. Arief
17 Januari 2025, 14:27
Beras
ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/YU
Petani memisahkan padi dari tangkainya di area sawah desa Pekandangan, Indramayu, Jawa Barat, Selasa (19/11/2024). Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengoptimalkan berbagai upaya strategis guna mengejar target produksi gabah kering giling (GKG) sebanyak 11.084.635 ton pada akhir 2024.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Perum Bulog memproyeksikan harga beras pada panen raya tahun ini tidak akan jatuh terlalu dalam. Hal ini dikarenakan panen raya yang berlangsung pada Maret-April 2025, bertepatan dengan meningkatnya permintaan saat ramadan.

Sekretaris Perusahaan Perum Bulog, Arwakhudin Widiarso menjelaskan bahwa harga beras pada panen raya biasanya turun akibat tingginya kadar air dan kurangnya sinar matahari.

Dengan begitu, kualitas gabah selama panen raya umumnya tidak mencapai standar yang ditetapkan Bulog, yaitu kadar air maksimal 25% dan kadar hampa maksimal 10%.

Namun, tahun ini diprediksi permintaan yang tinggi akan mengimbangi pasokan melimpah. "Harapan kami, petani bisa mendapatkan harga yang normal pada Panen Raya 2025," kata Arwakhudin di Jakarta, Jumat (17/1).

Surat Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) No. 2 Tahun 2025 menetapkan standar baru untuk kualitas beras yang dapat diserap pemerintah. Standar tersebut memperbolehkan kadar air hingga 30% dan kadar hampa hingga 15%.

Harga Pembelian Pemerintah (HPP) untuk gabah dengan kualitas ini adalah Gabah Kering Panen (GKP) Rp 5.750 per kg dan Gabah Kering Giling (GKG) Rp 5.950 per kg. Sebagai perbandingan, harga gabah dengan standar Bulog (kadar air 25% dan kadar hampa 10%) diserap pada harga Rp 6.500 per kg.

Bapanas mencatat bahwa harga GKP pada Jumat (17/1) mencapai Rp 6.481 per kg. Jika harga gabah di atas HPP saat ramadan, Bulog dapat mengajukan fleksibilitas harga penyerapan kepada Bapanas.

Selain itu, Bulog juga dapat menyerap gabah melalui skema komersial jika harga pasar masih lebih tinggi dari fleksibilitas tersebut. Hingga akhir 2024, Bulog telah memasukkan 300.000 ton ke dalam cadangan beras pemerintah, yang mencapai total 2 juta ton.

Produksi Beras Bisa Capai 5,72 Juta Ton pada Maret 2025

Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Mulyono memproyeksikan produksi beras pada Maret 2025 mencapai 5,72 juta ton, yang merupakan produksi terbesar dalam lima tahun terakhir. Total produksi Gabah Kering Panen pada kuartal pertama 2025 diperkirakan mencapai 18 juta ton.

"Asumsi produksi gabah setara beras pada Januari-Maret 2025 adalah sekitar 9 juta ton. Ini harus menjadi perhatian bersama semua pemangku kepentingan," ujar Mulyono dalam Sosialisasi Pelaksanaan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan Beras Tingkat Konsumen 2025, Selasa (14/1).

Proyeksi produksi kuartal pertama ini dihitung berdasarkan luas tanam sekitar 3,5 juta hektare dengan rata-rata produktivitas gabah sebesar 5 ton per hektare.

Pemerintah berencana memperluas sawah hingga 2 juta hektare pada tahun ini. Mulyono memperkirakan luas tanam padi akan bertambah hingga mencapai 20 juta hektare pada akhir tahun 2025.

Rencana tersebut mencakup pengairan 851 ribu hektare lahan rawa, pembuatan 500 ribu hektare sawah baru, dan revitalisasi 1 juta hektare sawah eksisting. "Jika semua rencana ini terlaksana, produksi beras nasional akan melimpah," kata Mulyono.

Ia juga menekankan pentingnya peran Bulog dalam menyerap hasil panen untuk menjaga stok beras segar di gudang. Maret 2025 diproyeksikan menjadi awal lonjakan produksi beras nasional, seiring upaya pemerintah untuk meningkatkan luas dan kualitas lahan pertanian.

"Teman-teman Bulog harus turun langsung menyambut hasil panen petani agar gudangnya terisi dengan beras segar," ujarnya.

Reporter: Andi M. Arief

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...