WHO akan Hemat Biaya Imbas Hengkangnya Amerika Serikat

Agustiyanti
25 Januari 2025, 13:19
WHO, Amerika Serikat, PBB
ANTARA FOTO/Media Center G20 Indonesia/Aditya Pradana Putra/nym.
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menyampaikan pandangannya pada sesi kedua KTT G20 di Nusa Dua, Bali, Selasa (15/11/2022).

Ringkasan

  • Partai NasDem menerima hasil Pemilu 2024 meski terdapat banyak catatan dalam pelaksanaannya.
  • NasDem tetap menerima hasil pemilu sebagai mandat demokrasi yang disepakati bersama, meskipun terdapat berbagai kritik.
  • NasDem berkomitmen untuk mengevaluasi menyeluruh pelaksanaan Pemilu 2024 guna memperbaiki sistem pemilu dan praktik demokrasi di Indonesia.
! Ringkasan ini dihasilkan dengan menggunakan AI
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO akan memangkas biaya dan meninjau program kesehatan mana yang akan diprioritaskan setelah Amerika Serikat memutuskan untuk hengkang. Rencana penghematan biaya ini terlihat dalam memo kepala badan itu kepada staf yang dilihat Reuters.

Trump mengumumkan rencana untuk keluar dari WHO pada hari pertama masa jabatan keduanya, Senin (20/1). Ia menuduh badan kesehatan PBB salah menangani pandemi Covid-19 dan krisis kesehatan internasional lainnya.

"Pengumuman ini telah membuat situasi keuangan kita semakin buruk," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam memo tertanggal Kamis (23/1).

Ia menyebutkan bahwa WHO berencana untuk secara signifikan mengurangi pengeluaran perjalanan dan menghentikan perekrutan, kecuali untuk area kritis, sebagai bagian dari langkah-langkah penghematan biaya.

Seorang juru bicara WHO mengonfirmasi bahwa memo tersebut adalah asli, tetapi menolak berkomentar lebih lanjut. Perserikatan Bangsa-Bangsa mengonfirmasi bahwa Amerika Serikat akan menarik diri dari WHO pada 22 Januari 2026, setelah masa pemberitahuan satu tahun yang diwajibkan berdasarkan resolusi bersama Kongres AS tahun 1948.

Resolusi tersebut juga menyatakan bahwa Washington harus membayar iurannya kepada WHO sebelum keluar. Amerika Serikat sejauh ini merupakan pendukung keuangan terbesar WHO, menyumbang sekitar 18% dari keseluruhan pendanaannya.

Anggaran dua tahun terakhir WHO, untuk tahun 2024-2025, adalah US$6,8 miliar. AS telah berutang kepada WHO sekitar US$130 juta untuk biaya keanggotaan yang jatuh tempo setahun lalu, pada Januari 2024.

"Kami juga belum menerima penilaian tahun 2025, biaya keanggotaan, yang seharusnya jatuh tempo sekarang,"  ujar Juru bicara WHO Christian Lindmeier.

Kontribusi AS untuk WHO juga mencakup biaya sukarela, yang dialokasikan untuk program-program tertentu, dan pembayaran tersebut dapat dihentikan kapan saja.

Memo tersebut mengatakan, WHO telah berupaya untuk mereformasi organisasi dan mengubah cara pendanaannya, dengan negara-negara anggota meningkatkan biaya wajib mereka dan berkontribusi pada putaran investasi yang diluncurkan tahun lalu.

Namun, menurut memo itu, lebih banyak pendanaan akan dibutuhkan dan biaya harus dipotong secara bersamaan. Pemotongan anggaran mencakup, perubahan seluruh pertemuan menjadi virtual secara default tanpa persetujuan luar biasa, membatasi penggantian peralatan TI, dan menangguhkan perbaikan kantor kecuali dikaitkan dengan keselamatan atau pemotongan biaya yang telah disetujui.

"Rangkaian tindakan ini tidak menyeluruh, dan akan ada lebih banyak lagi yang diumumkan pada waktunya," bunyi memo tersebut. 

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan