Anggaran Kementerian Perdagangan Kena Efisiensi 38% Jadi Rp 1,13 triliun

Ringkasan
- Penerbangan langsung dari Singapura ke Labuan Bajo telah dibuka, diharapkan meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara. Rute ini dilayani oleh maskapai Jetstar dua kali seminggu.
- Bandara Komodo, dengan fasilitas modern dan kapasitas besar, siap menyambut peningkatan wisatawan. Penerbangan langsung ini juga diyakini akan mempermudah akses dan mempersingkat waktu perjalanan.
- Konektivitas yang lebih baik ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan investasi di Labuan Bajo. Potensi pariwisata dan ekonomi daerah, termasuk keindahan alam dan kekayaan budaya, menjadi daya tarik utama.

Menteri Perdagangan Budi Santoso menyampaikan efisiensi anggaran kementeriannya mencapai 38,88%. Jumlah pagu anggaran 2025 berkurang Rp 720,63 miliar, dari yang awalnya Rp 1,85 triliun menjadi Rp 1,13 triliun.
“Efisiensi antara lain dari biaya perjalanan dinas, alat tulis kantor (ATK), acara seremonial, dan belanja lainnya,” kata Budi dalam rapat kerja bersama Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat di Jakarta, Kamis (14/2).
Total pagu baru ini harus memenuhi kebutuhan untuk belanja pegawai sebesar Rp 694,03 miliar dan operasional dasar, pelayanan publik serta dukungan fokus program kerja Kementerian Perdagangan sebanyak Rp 438,6 miliar.
“Kami tetap fokus pada program kerja Kementerian Perdagangan, yaitu pengamanan pasar dalam negeri, perluasan pasar ekspor dan UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah) bisa ekspor,” ujarnya.
Awalnya, sesuai Surat Edaran Menteri Keuangan Nomor S-37/MK.02.2025, efisiensi anggaran Kemendag sebesar Rp 812,19 miliar atau 43,82%. Jumlah ini kemudian mengalami rekonstruksi sehingga menjadi 38,88%.
Pada laman resminya, Kemendag menulis, efisiensi anggaran dapat berdampak pada kinerjanya, yaitu berpotensi terhambatnya koordinasi perumusan kebijakan stabilisasi harga dan ketersediaan bahan pokok, terhambatnya pelaksanaan pengawasan barang/jasa yang beredar, dan terhambatnya promosi ekspor, fasilitas pengembangan produk UMKM, serta pendampingan pembentukan eksportir baru.
Efisiensi anggaran dilakukan setelah Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan kementerian dan lembaga melakukan penghematan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2025.
Instruksi tersebut tertuang dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2025.
Prabowo menargetkan total penghematan anggaran sebesar Rp 306,69 triliun, dengan rincian penghematan anggaran kementerian dan lembaga sebesar Rp 256,1 triliun serta penghematan transfer ke daerah sebesar Rp 50,59 triliun. Salah satu anggaran yang dikurangi adalah perjalanan dinas sebesar 50%.