Stabilkan Harga Pangan, Pemerintah Akan Bangun Rantai Pendingin di 5 Kota Besar

Ringkasan
- Forum CCS Internasional dan Indonesia 2024 bertujuan mempercepat dekarbonisasi dan pertumbuhan ekonomi melalui pusat-pusat CCS, terutama di Asia Tenggara.
- Untuk memperluas pusat CCS, diperlukan kebijakan yang kuat, model bisnis efektif, dan kemitraan multilateral.
- Forum CCS akan menghadirkan pembicara ahli untuk membahas kolaborasi bisnis, berbagi pengetahuan, dan memajukan proyek CCS di kawasan Asia Tenggara.

Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengumumkan rencana pembangunan rantai pendingin di beberapa kota besar strategis, seperti Medan, Lampung, Jakarta, Surabaya, dan Makassar. Infrastruktur ini diharapkan dapat membantu menstabilkan harga pangan di seluruh Indonesia.
Menurut Amran, keberadaan rantai pendingin akan memungkinkan pemerintah menyerap produksi petani dengan harga normal, sehingga harga pangan tidak anjlok saat masa panen tiba.
"Dengan demikian, petani masih dapat eksis saat masa panen. Barang yang dibeli pada masa panen dapat dikeluarkan saat musim panen berakhir agar harga pangan terjaga," ujar Amran di Gerai Pos Fatmawati, Senin (24/2).
Amran menambahkan bahwa rantai pendingin ini juga dapat digunakan untuk mengekspor surplus pangan, yang pada akhirnya akan menguntungkan konsumen dan petani di dalam negeri.
Kendati demikian, Amran belum mengungkapkan besaran anggaran yang akan dikucurkan untuk pembangunan rantai pendingin ini. Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menyatakan bahwa proyek ini masih dalam tahap studi kelayakan, sehingga anggaran akan disesuaikan berdasarkan hasil kajian tersebut.
Selain itu, titik pembangunan rantai pendingin juga belum ditentukan secara rinci. Namun Rantai pendingin khusus pangan akan dibangun di sentra produksi dan kota besar.
"Pangan yang disimpan di rantai pendingin akan dijadikan Cadangan Pangan Pemerintah dan dikelola BUMN di bidang pangan," ujarnya.
Pentingnya Infrastruktur Penyimpanan Pangan
Arief menekankan bahwa rantai pendingin sangat diperlukan mengingat komoditas pangan, seperti daging ayam, daging sapi, dan beras, umumnya hanya memiliki masa simpan antara satu hingga dua hari.
Menurut Arief, salah satu penyebab utama harga pangan di Indonesia selalu fluktuatif adalah kurangnya fasilitas penyimpanan yang dapat memperpanjang masa simpan.
Sebagai langkah awal, sejak 2022 hingga Mei 2024, Bapanas telah menyalurkan 30 sarana penyimpanan pendingin di 12 provinsi. Jenis alat yang disediakan mencakup cold storage dengan kapasitas hingga 12 ton, air blast freezer kapasitas hingga 3 ton, heat pump dryer kapasitas 200 kilogram per batch, serta reefer container kapasitas hingga 20 ton.