Kemenperin Sepakati Investasi Apple Rp 2,26 Triliun hingga 2028

Andi M. Arief
26 Februari 2025, 21:03
Apple
Katadata
CEO Apple Tim Cook bersama Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dan Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (17/4). Foto: M Fajar Riyandanu
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan bahwa Apple akan menginvestasikan dana sebesar US$ 160 juta atau sekitar Rp 2,62 triliun dalam bentuk tunai (hard cash) di Indonesia pada periode 2025-2028.

Investasi ini lebih besar dibandingkan proposal sebelumnya sebesar US$ 100 juta yang sempat ditolak oleh Kementerian Perindustrian.

"Dalam siklus baru ini, kami sudah sepakat bahwa investasi inovasi Apple yang mengikuti Skema 3 akan senilai US$ 160 juta, dan ini dalam bentuk hard cash," ujar Agus dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (26/2).

Dengan mengikuti Skema 3, Apple tidak diwajibkan membangun pabrik iPhone atau komponen penting lainnya di Indonesia. Sebagai gantinya, dana investasi akan difokuskan pada tiga hal utama, yaitu:

  1. Kegiatan pelatihan
  2. Pembangunan fasilitas pelatihan
  3. Pembangunan fasilitas penelitian

Agus menekankan bahwa fasilitas penelitian ini akan menjadi fasilitas penelitian Apple kedua di luar Amerika Serikat. Sejauh ini, Apple hanya memiliki satu fasilitas penelitian di luar Negeri Paman Sam, yaitu di Brasil. Artinya, fasilitas penelitian Apple di Indonesia akan menjadi yang pertama di Asia.

Peta Jalan Manufaktur Apple di Indonesia

Dia mengungkapkan bahwa pemerintah tengah merumuskan peta jalan manufaktur Apple Inc. di Indonesia. Hal ini menjadi salah satu poin utama dalam nota kesepahaman yang ditandatangani antara pemerintah dan Apple pada Rabu (26/2).

Sebagai bagian dari investasi tambahan, Apple akan memperluas lini produksi kain mesh di PT Long Harmony Industry, Jawa Barat. Agus menyebut Apple berencana menggelontorkan dana sebesar US$ 10 juta hingga US$ 15 juta untuk meningkatkan pasokan bahan baku AirPod Max.

"Peta jalan manufaktur ini adalah bentuk komitmen dalam memperkuat dan memperluas rantai pasok global Apple di Indonesia," ujar Agus.

Nota kesepahaman yang diteken juga mencakup pelunasan sanksi wanprestasi investasi Apple pada periode 2020-2023 serta pemenuhan investasi inovasi untuk 2025-2028. Dengan demikian, total nilai investasi Apple di Indonesia hingga 2028 diperkirakan mencapai US$ 335 juta.

Untuk memastikan kepatuhan terhadap kesepakatan tersebut, Apple telah menunjuk pihak ketiga di dalam negeri sebagai pengawas. Namun, Agus enggan mengungkapkan identitas pihak tersebut.

"Silakan tanyakan langsung ke Apple mengenai pihak ketiga ini. Keterlibatannya bertujuan memastikan semua isi nota kesepahaman berjalan dengan baik," ujarnya.

Rencana Investasi Tambahan

Menteri Investasi Rosan P. Roeslani menambahkan bahwa pemerintah saat ini sedang menjajaki peluang investasi lanjutan dengan Apple. Ia menyebut diskusi berjalan positif dan berharap ada pengumuman resmi dalam kuartal pertama tahun ini.

"Beberapa mitra manufaktur Apple telah memiliki rencana untuk membangun pabrik di Indonesia. Mudah-mudahan dalam waktu dekat ada kepastian mengenai investasi tambahan," kata Rosan.

Pada awal Januari 2025, Rosan telah menyepakati proposal investasi Apple senilai US$ 1 miliar. Dana ini akan digunakan untuk memasukkan salah satu pabrik di Batam ke dalam rantai pasok global Apple, khususnya dalam produksi perangkat pelacak AirTag.

Rosan menyampaikan bahwa pabrik ini akan memasok 65% dari kebutuhan AirTag secara global. Namun, ia tidak menjelaskan detail bagaimana aliran dana segar Apple dalam investasi tersebut.

"Itu adalah vendor pertama di Indonesia, karena kami juga membicarakan penambahan vendor berikutnya yang akan diundang Apple. Dengan demikian, komitmen investasi ini bisa terus meningkat," kata Rosan di Jakarta, Selasa (7/1).

Posisi Indonesia dalam Rantai Pasok Global

Rosan mengungkapkan bahwa Thailand memiliki lebih dari 23 vendor dalam rantai pasok global Apple, sementara Vietnam telah mencapai lebih dari 30 perusahaan.

Apple sudah memiliki fasilitas produksi di kedua negara tersebut melalui Apple South Asia (Thailand) Limited dan Apple Vietnam Limited Liability Company.

Investasi Apple di Batam memiliki struktur yang serupa dengan negara lain. Pembangunan pabrik di Batam saat ini masih berlangsung dan ditargetkan selesai pada awal 2026.

"Dari sisi tenaga kerja, investasi ini akan menyerap sekitar 2.000 orang. Diharapkan pabrik sudah mulai berproduksi pada 2026," ujarnya.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Andi M. Arief

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...