IHSG Diprediksi Menguat, Analis Rekomendasi Saham TAPG hingga AMRT

Ringkasan
- Harga Bitcoin anjlok mendekati US$ 82.000, turun hampir 25% dari nilai tertinggi sepanjang masa akibat momentum politik pendukung kenaikan harga sebelumnya mulai melemah.
- Beberapa faktor disinyalir menjadi penyebab penurunan harga Bitcoin, seperti arus keluar modal dari ETF Bitcoin, korelasi Bitcoin dengan saham teknologi yang melemah, serta data ekonomi AS yang kurang baik.
- Penurunan profitabilitas perdagangan berjangka spot Bitcoin dan peretasan bursa Bybit juga disebut-sebut sebagai faktor tambahan yang menambah tekanan penurunan harga Bitcoin.

Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG diprediksi menguat pada perdagangan Kamis (27/2). MNC Sekuritas menyebutkan posisi IHSG saat ini berpeluang menguat dalam jangka pendek ke rentang 6.611-6.683, sebelum terkoreksi lebih dalam dan diperkirakan menguji level 6.269-6.399.
"Kami memprediksi support IHSG berada di 6.509 hingga 6.480, sementara resistance berada di 6.713 sampai 6.814," tulis MNC Sekuritas dalam risetnya, Kamis (27/2).
Sebagai informasi, support merupakan area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu, di mana harga umumnya akan kembali naik karena peningkatan pembelian.
Sedangkan resistance adalah tingkat harga saham tertentu yang dianggap sebagai titik tertinggi, setelah menyentuh level ini biasanya terjadi aksi jual yang cukup besar hingga laju kenaikan harga tertahan.
MNC Sekuritas Merekomendasikan Buy On Weakness untuk Saham:
- PT Alfamart Tbk (AMRT) dengan rentang harga 2.100-2.200
- PT Bank Jago Tbk (ARTO) dengan rentang harga 1.690-1.815
Buy on weakness adalah strategi membeli saham saat harganya turun, dengan asumsi bahwa penurunan tersebut bersifat sementara dan harga akan naik kembali. Strategi ini biasanya digunakan oleh investor yang yakin terhadap fundamental saham tersebut.
Saham Bluechip Tertekan
Phintraco Sekuritas menilai sejumlah saham bluechip yang tertekan dalam beberapa hari terakhir mulai terindikasi memasuki fase konsolidasi, seperti BCA dan Bank BRI, atau mengalami penguatan seperti Bank Negara Indonesia, Bank Mandiri, Unilever Indonesia, dan Telkom Indonesia.
"Pergerakan tersebut dapat mengindikasikan kondisi bahwa pasar sudah mulai mencerna pembentukan Danantara secara lebih objektif," tulis Phintraco Sekuritas.
Rekomendasi Saham dari Phintraco Sekuritas:
- PT Darma Henwa Tbk (DEWA)
- PT MAP Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA)
- PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC)
- PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG)
- PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA)