ID Food Negosiasi Impor Daging Kerbau dari India, Targetkan Harga di Bawah HET


PT Rajawali Nusantara Indonesia (ID Food) masih dalam tahap negosiasi untuk impor daging kerbau dari India. Hal ini dikarenakan harga daging kerbau di India mengalami tren kenaikan.
Direktur Utama ID Food Sis Apik Wijayanto mengungkapkan bahwa pihaknya berencana mendatangkan 10.000 ton daging kerbau beku dari India pada bulan depan.
Menurutnya, negosiasi ini penting untuk mencapai target pemerintah, yaitu menjual daging kerbau beku di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET) sebesar Rp 80.000 per kilogram.
"Kami akan secara bertahap melakukan impor daging kerbau beku dari India dan bekerja sama dengan Kementerian Pertanian agar dapat bernegosiasi antar pemerintah," ujar Sis di Gedung Kementerian BUMN, Kamis (27/2).
Berdasarkan data Tridge, harga daging kerbau asal India meningkat sejak sebulan sebelum ramadan hingga Maret 2024, dengan kenaikan mencapai 7% secara bulanan.
Pasokan Daging Kerbau dan Rencana Distribusi
Sis memastikan bahwa pasokan daging kerbau di dalam negeri telah setara dengan kebutuhan nasional, yaitu sekitar 9.000 ton. Oleh karena itu, BUMN pangan menargetkan distribusi daging kerbau beku sebanyak 19.000 ton selama Ramadan 2025.
Sementara itu, Direktur Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas) Maino Dwi Hartono menjelaskan bahwa harga daging kerbau beku dalam operasi pasar ditetapkan Rp 75.000 per kg. Sedangkan untuk pasar modern, harga akan mengikuti acuan pemerintah sebesar Rp 80.000 per kg.
"BUMN pangan wajib menyalurkan daging kerbau ke pasar modern," kata Maino kepada Katadata.co.id, Rabu (19/2).
Stok dan Izin Impor Daging
Berdasarkan paparan Bapanas, stok daging sapi dan kerbau pada awal tahun 2024 mencapai 65.652 ton. Rinciannya, stok daging kerbau beku sekitar 10.000 ton, sedangkan stok daging sapi beku sekitar 55.000 ton.
Pemerintah telah menerbitkan izin impor sebesar 280.000 ton untuk daging sapi dan kerbau, dengan rincian 180.000 ton daging sapi dan 100.000 ton daging kerbau. Dari jumlah tersebut, 9.000 ton daging kerbau beku impor ditargetkan tiba dari India pada bulan ini.
Maino mengaku telah berkoordinasi dengan asosiasi pedagang sapi terkait impor daging kerbau beku tersebut, sehingga tidak akan memengaruhi harga daging sapi segar. Hal ini disebabkan oleh perbedaan segmen pasar antara daging kerbau dan daging sapi.
"Distribusi daging kerbau beku impor melalui operasi pasar tidak akan mendistorsi pasar karena segmennya berbeda. Selain itu, tidak semua orang mau membeli daging beku," ujarnya.