Kemendag Curigai Modus MinyaKita Dijual Jadi Minyak Goreng Curah

Andi M. Arief
27 Februari 2025, 17:07
Pedagang menata minyak goreng minyakita di Pasar Bulak Klender, Jakarta Timur, Kamis (28/11/2024).
ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah/Spt.
Pedagang menata minyak goreng MinyaKita di Pasar Bulak Klender, Jakarta Timur, Kamis (28/11/2024).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Kementerian Perdagangan mencurigai ada modus pengubahan MinyaKita menjadi minyak goreng oleh distributor. Para pelaku dapat menikmati keuntungan harga hingga lebih dari Rp 4.000  per litel. 

"Modus tersebut patut dicurigai karena secara matematis menguntungkan. Sangat bisa dilakukan, tapi saya sendiri belum menemukan buktinya," kata Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, Iqbal Shoffan Shofwan di kantornya, Jakarta, Kamis (27/2).

Berdasarkan data Badan Pangan Nasional (Bapanas), rata-rata nasional harga MinyaKita mencapai Rp 17.655 per liter. Padahal, pemerintah telah menetapkan harga eceran tertinggi (HET) MinyaKita Rp 15.700 per liter. Harga minyak goreng curah tertinggi ditemukan di Kepulauan Riau yang mencapai Rp 20 ribu per liter.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Kemendag Rusmin Amin mengungkapkan kenaikan harga minyak goreng rakyat atau MinyaKita yang menembus harga Rp 17 ribu per liter disebabkan rantai distribusi yang terlalu panjang. Kondisi ini membuat harga di level konsumen menjadi lebih tinggi.

Ia mengidentifikasi harga di tingkat distributor utama (D1 dan D2) masih sesuai HET. Namun, harga naik signifikan saat melewati pengecer dan grosir. Banyak pengecer menjual kembali minyak ke pengecer lain atau grosir sebelum sampai ke konsumen akhir.

Selain masalah distribusi, Kemendag mencatat lonjakan permintaan terhadap MinyaKita sebagai salah satu penyebab kenaikan harga. Banyak konsumen beralih dari ke MinyaKita, terutama menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru. “Artinya ada semacam migrasi, pasti harganya jadi naik,” kata dia.

Rusmin memastikan stok MinyaKita tidak mengalami kelangkaan. Begitu juga dengan minyak goreng kemasan premium dan minyak curah yang bisa didapatkan di pasar dengan mudah. “Kalau kami lihat dari sisi produksi ataupun dari sisi stok secara nasional sebetulnya tidak ada masalah,” ujarnya.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Andi M. Arief
Editor: Sorta Tobing

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan