Pemerintah Akan Terbitkan Aturan Baru Terkait Makan Bergizi Gratis


Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan menyatakan bahwa pemerintah akan menerbitkan aturan terkait program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Regulasi ini dinilai penting karena jumlah penerima manfaat program ini akan melonjak drastis dari 2,05 juta orang per hari pada bulan lalu menjadi 82,9 juta orang per hari mulai September 2025.
"Ini sebuah kepentingan besar, oleh karena itu perlu satu aturan. Nanti akan ada Instruksi Presiden yang mengatur masing-masing tugas lembaga," ujar Zulkifli di kantornya, Senin (3/3).
Menurut Zulkifli, jumlah penerima manfaat MBG diperkirakan naik menjadi sekitar 3 juta orang pada bulan ini, sehingga anggaran yang terserap mencapai Rp 2 triliun per bulan.
Seiring dengan itu, kebutuhan bahan pangan juga akan meningkat secara bertahap. Salah satu contohnya adalah kebutuhan telur yang diperkirakan mencapai 5 juta ton per hari untuk melayani 82,9 juta orang.
Ia menekankan bahwa tambahan jumlah penerima manfaat akan meningkatkan kompleksitas pelaksanaan program, terutama dalam hal rantai pasok yang dapat berbeda di tiap daerah.
Oleh karena itu, regulasi yang akan diterbitkan bertujuan untuk mengoordinasikan berbagai pihak terkait, seperti operator pelabuhan, pedagang, dan pemerintah daerah.
Dampak terhadap Industri Telur
Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana menjelaskan bahwa salah satu dampak utama dari program ini adalah terhadap industri telur nasional. Saat ini, produksi telur dalam negeri sudah mencapai status swasembada, tetapi hanya sekitar 30% dari produksi yang terserap oleh masyarakat.
"Selama ini produksi telur nasional berlebih. Namun, dengan adanya program MBG, pasti akan dibutuhkan rantai pasok khusus industri telur untuk memenuhi permintaan," kata Dadan.
Untuk memenuhi target MBG pada September 2025, industri telur harus mampu menyediakan 5 juta ton telur per hari. Ini akan membutuhkan penyesuaian dalam rantai distribusi serta peningkatan kapasitas produksi para peternak lokal.
Kebutuhan Anggaran Makan Bergizi Gratis
Terkait anggaran, Dadan menyebut kebutuhan dana program MBG akan meningkat secara signifikan. Pada tahun 2024, alokasi dana yang tersedia sebesar Rp 71 triliun hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan 17,5 juta penerima manfaat.
Namun, mulai September 2025, dibutuhkan tambahan anggaran sebesar Rp 100 triliun sehingga total dana yang diperlukan mencapai Rp 171 triliun untuk memenuhi target 82,9 juta penerima.
“Kami butuh Rp 28 triliun per bulan pada tahun depan, karena ada penambahan infrastruktur dan Sumber Daya Manusia yang akan bertugas di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi atau SPPG alias dapur pusat MBG,” kata Dadan.
Program Makan Bergizi Gratis dijadwalkan mulai berjalan pada 6 Januari 2025, dengan sasaran ibu hamil, ibu menyusui, anak balita, serta anak sekolah dari jenjang PAUD hingga SMA, termasuk sekolah keagamaan.
“Karena banyak laporan anak-anak yang ingin segera mendapatkan manfaat Makan Bergizi Gratis, Presiden Prabowo meminta kami mempercepat pendistribusian,” kata Dadan di Istana Merdeka, Senin (24/4).