Daftar Pabrik Tekstil Tutup dan Lakukan PHK Massal Akibat Banjir Impor

ANTARA FOTO/Putra M. Akbar/Spt.
Sejumlah karyawan berjalan saat jam pulang kerja di salah satu pabrik di Kota Tangerang, Banten, Senin (10/2/2025). Kementerian Tenaga Kerja mencatat sebanyak 77.965 tenaga kerja mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) sepanjang tahun 2024, angka tersebut meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 64.855.

Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filament Indonesia (APSYFI) mengungkapkan dampak impor ilegal terhadap industri tekstil domestik.
Ketua Umum APSYFI Redma Gita Wirawasta menyatakan bahwa dalam periode Januari 2023 hingga Desember 2024, sejumlah pabrik tekstil di Banten, Jawa Barat, dan Jawa Tengah mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) serta penutupan operasional.
Untuk itu, perlunya tindakan tegas dari pemerintah untuk mengendalikan impor dan memberantas praktik impor ilegal yang telah merugikan industri dalam negeri.
"Pengendalian impor dan pemberantasan praktik impor ilegal harus segera dilakukan untuk menyelamatkan industri tekstil nasional," ujar Redma, Jumat (7/3).
Berikut Daftar Pabrik yang Terdampak:
Pabrik yang Menutup Operasi:
- PT Alenatex (PHK 700 tenaga kerja)
- PT Argo Pantes Bekasi
- PT Asia Citra Pratama
- PT Centex - Spinning Mills
- PT Damatex
- PT Djoni Texindo
- PT Dupantex
- PT Efendi Textindo
- PT Fotexco Busana Internasional
- PT Grand Pintalan
- PT Grandtex
- PT Gunatex
- PT HS Aparel
- PT Jelita
- PT Kaha Apollo Utama
- PT Kintong
- Kusuma Group (PT Pamor, PT Kusuma Putra, PT Kusuma Hadi) (PHK 1.500 tenaga kerja)
- PT Lawe Adyaprima Spinning Mills
- PT Lojitex
- PT Mafahtex Tirto
- PT Miki Moto
- PT Mulia Cemerlang Abadi
- PT Mulia Spindo Mills
- PT Ocean Asia Industry (PHK 314 tenaga kerja)
- PT Panca Sindo
- PT Pismatex (pailit, PHK 1.700 tenaga kerja)
- PT Rayon Utama Makmur
- PT Ricky Putra Globalindo, Tbk.
- PT Saritex
- PT Sembung Tex
- PT Tuntex (PHK 1.163 tenaga kerja)
- PT Wiska Sumedang (PHK 700 tenaga kerja)
- PT Primissima
- PT Sritex (pailit, di bawah pengawasan kurator)
- PT Asia Pacific Fibers Karawang
- PT Lucky Print
- PT Mbangun Praja Industri (tutup Januari 2025)
Pabrik dengan Pengurangan Tenaga Kerja:
- PT Apac Inti Corpora
- PT Asia Pacific Fiber Kaliwungu
- PT Bitratex
- PT Indachi Prima
- PT Kahatex
- PT Polyfin Canggih
- PT Sinar Panca Jaya
- PT South Pacific Viscose
- PT Tifico Fiber Industries
Pabrik yang Melakukan PHK:
- PT Adetex (500 tenaga kerja dirumahkan)
- Agungtex Group (2.000 tenaga kerja dirumahkan)
- PT Asia Pacific Fiber Karawang (PHK 2.500 tenaga kerja)
- PT Chingluh (PHK 2.000 tenaga kerja)
- PT Delta Merlin Tekstil I - Duniatex Group (PHK 660 tenaga kerja)
- PT Delta Merlin Tekstil II - Duniatex Group (PHK 924 tenaga kerja)
- PT Kabana (PHK 1.200 tenaga kerja)
- PT Lucky Tekstil (PHK 100 tenaga kerja)
- PT Pulaumas Tekstil (PHK 460 tenaga kerja)
- Sritex Group (2.500 tenaga kerja dirumahkan)
Reporter: Antara