Pertamina Hulu Energi Targetkan Pendapatan Rp 225,46 Triliun pada 2025

Mela Syaharani
12 Maret 2025, 13:25
Pertamina
PHE

Ringkasan

  • PHE menargetkan pendapatan sebesar US$ 13,71 miliar (Rp 225,46 triliun), naik 7,19% dari realisasi tahun sebelumnya. Target ini dirasa cukup menantang mengingat harga minyak saat ini berada di bawah RKAP 2025.
  • Pertamina menargetkan peningkatan produksi minyak bumi menjadi 416 ribu bph dan gas bumi menjadi 2.536 mmscfd. Strategi peningkatan produksi meliputi pengelolaan *baselineproduksi, *infill drilling*, EOR, dan eksplorasi cadangan migas baru.
  • Pertamina juga menargetkan peningkatan produksi kilang menjadi 334 juta barel produk. Beberapa proyek strategis kilang yang sedang dijalankan antara lain RDMP Balongan dan Balikpapan, serta *upgrading platformerDumai.
! Ringkasan ini dihasilkan dengan menggunakan AI
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

PT Pertamina Hulu Energi (PHE) menargetkan pendapatan perusahaan mencapai US$ 13,71 miliar atau Rp Rp 225,46 triliun. Target ini naik 7,19% dari realisasi pendapatan 2024 sebesar US$ 12,79 miliar atau setara Rp 210,33 triliun.

“Ini menjadi tantangan tersendiri kalau kita kaitkan dengan harga minyak berkondisi hari ini,” kata Direktur Utama PHE Chalid Said Salim dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi VI DPR RI pada Rabu (12/3).

Chalid menyebut harga minyak hari ini berada di bawah rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP) 2025, yang ditetapkan US$ 84,16 per barel. Sementara itu untuk harga gas pada RKAP 2025 diproyeksi berkisar US$ 6,75.

“Kemudian EBITDA 2024 kami mendapatkan US$ 6,83 miliar, sementara pada RKAP 2025 US$ 7,35 miliar,” ujarnya.

EBITDA adalah laba operasional sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi, digunakan untuk menilai profitabilitas bisnis.

Target Produksi Minyak

PT Pertamina (Persero) menetapkan target produksi minyak bumi sebesar 416 ribu barel per hari (bph) pada 2025. Angka ini meningkat 4% dibandingkan target 2024 yang sebesar 400 ribu bph.

Sementara produksi gas bumi ditargetkan mencapai 2.536 juta standar kaki kubik per hari (mmscfd), naik 3% dari target 2024 sebesar 2.454 mmscfd. 

“Pertamina memegang peranan sangat penting karena kami mengelola 69% produksi minyak nasional dan 37% produksi gas nasional dari 24 blok migas yang rata-rata sudah mature,” ujar Wakil Direktur Utama Pertamina Wiko Migantoro dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi XII DPR, Kamis (20/2). 

Untuk mencapai target tersebut, Pertamina menerapkan tiga strategi utama di sektor hulu migas, yaitu mengelola baseline produksi dengan meminimalkan penurunan alamiah produksi (natural decline). 

Kemudian meningkatkan produksi melalui infill drilling dan pengembangan enhanced oil recovery (EOR), serta mempertahankan dan meningkatkan cadangan migas melalui eksplorasi.

“Saat ini EOR telah berkontribusi sekitar 4 ribu bph, dan kami sedang merencanakan chemical EOR di beberapa lapangan,” kata Wiko. 

Dari sisi pengolahan, Pertamina menargetkan produksi kilang mencapai 334 juta barel produk pada 2025, naik 3% dari capaian 2024 sebesar 323 juta barel. 

Beberapa proyek strategis yang sedang berjalan, meliputi upgrading platformer Dumai, Refinery Development Master Plan (RDMP) Balongan dan Balikpapan, pengembangan proyek rendah sulfur di Cilacap dan Revamp TPPI Tuban 

“Kilang Pertamina juga fokus pada optimasi feedstock untuk menjaga profitabilitas serta meningkatkan yield dan penyelesaian pengembangan RDMP Balikpapan,” kata Wiko.

Reporter: Mela Syaharani

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...