Pelindo Mulai Kajian Holding Integrasi Maritim, Ditargetkan Rampung di 2025

Andi M. Arief
13 Maret 2025, 13:30
Pelindo
Katadata
Direktur Pengelola Pelindo Putut Sri Muljanto di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (13/3).

Ringkasan

  • Grab Indonesia memberikan Bonus Hari Raya (BHR) bagi mitra pengemudi taksi *onlinedan ojol yang memenuhi kriteria tertentu. Bonus ini merupakan apresiasi bagi mitra pengemudi yang menunjukkan dedikasi dan kinerja baik, bukan THR dan bukan kebijakan tahunan.
  • Kriteria penerima BHR mencakup keaktifan mitra, tingkat penyelesaian order, kepatuhan terhadap aturan Grab, serta rating dan umpan balik pelanggan. Grab memastikan bonus tepat sasaran dan mendukung mitra pengemudi yang berkontribusi aktif.
  • Perhitungan BHR didasarkan pada rata-rata pendapatan bersih bulanan selama 12 bulan terakhir bagi mitra pengemudi yang aktif dan berkinerja baik. Pemberian bonus ini disesuaikan dengan kemampuan finansial perusahaan.
! Ringkasan ini dihasilkan dengan menggunakan AI
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) menyatakan bahwa kajian terkait pembentukan Holding Integrasi Maritim telah dimulai pekan ini. Kajian tersebut ditargetkan rampung sebelum akhir 2025.

Direktur Pengelola Pelindo, Putut Sri Muljanto menyampaikan tujuan utama pembentukan holding ini adalah untuk meningkatkan efisiensi biaya operasional di tiga BUMN sektor pelayaran, yakni Pelindo, PT ASDP Indonesia Ferry, dan PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni).

Dengan entitas holding, BUMN pelayaran dapat memanfaatkan aset masing-masing secara lebih efisien.

"Tujuan pertama pembentukan holding pasti efisiensi. Terkait ekspansi, kami akan memilih aset yang bisa dikembangkan bersama. Namun, efek paling cepat dari holding ini tentu efisiensi biaya operasi," ujar Putut di Kantor Kementerian BUMN, Kamis (13/3).

Putut belum memastikan apakah ekspansi dalam pembentukan holding BUMN Pelayaran akan dilakukan melalui penambahan kapal atau pembangunan pelabuhan. Saat ini, rencana ekspansi tersebut masih dalam tahap kajian dan menjadi salah satu poin yang tengah dievaluasi.

Sebagai informasi, Pelindo bergerak di bidang logistik serta pengelolaan dan pengembangan pelabuhan. Pelni berfokus pada jasa transportasi kapal laut, sementara ASDP menyediakan jasa kapal penyeberangan dan pengelolaan pelabuhan terintegrasi.

Mendorong Merger BUMN Pelayaran

Pelindo merupakan hasil merger empat perusahaan pelabuhan, yakni Pelindo I, Pelindo II, Pelindo III, dan Pelindo IV pada 2021. Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan bahwa pemerintah mendorong merger BUMN pelayaran, yakni Pelni, ASDP dan Pelni.

"Kami dorong Pelni dan ASDP menjadi anak usaha Pelindo. Kalau pelabuhannya bagus, manajemen kapal Pelni akan lebih efisien, dan ASDP juga akan lebih teratur. Semua akan sinkron untuk logistik dan penumpang," kata Erick.

Erick menyebutkan tiga alasan utama merger ini, yakni sinkronisasi manajemen, penurunan biaya logistik, serta peningkatan keamanan dan kenyamanan penumpang.

Jika terealisasi, Holding Integrasi Maritim akan memiliki aset sekitar Rp 4,61 triliun yang tersebar dalam delapan entitas. Saat ini, Pelindo memiliki aset terbesar, yakni sekitar Rp 3,8 triliun, sementara ASDP memiliki aset senilai Rp 613,4 miliar dan Pelni Rp 201,2 miliar.

Di sisi lain, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo sempat menyebut potensi Pelindo untuk melantai di Bursa Efek Indonesia. Menurutnya, Pelindo dapat tumbuh lebih besar setelah masuk ke pasar modal.

"Kami akan berfokus pada BUMN yang memiliki skala besar, kompetensi, serta prospek masa depan yang baik untuk bisa dibawa ke pasar modal," ujar Kartika dalam Market Outlook 2024 bertajuk "Cruising the Crossroads on the Narrow Strait" pada Juli 2024.

Kartika juga menyampaikan bahwa Kementerian BUMN telah menyiapkan peta jalan atau roadmap jangka panjang untuk menjadikan BUMN sebagai penggerak utama transformasi ekonomi Indonesia dalam sepuluh tahun ke depan.

Peta jalan ini akan difokuskan pada sektor-sektor strategis seperti digitalisasi, ekonomi hijau, infrastruktur, dan inklusi sosial. Selain melalui pasar modal, model investasi di BUMN juga melibatkan private deals dengan Indonesia Investment Authority (INA).

"BUMN saat ini tengah membangun ekosistem investasi melalui kerja sama dengan investor strategis global," ujarnya.

Reporter: Andi M. Arief

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...