Pelindo Pangkas Biaya Penumpukan Kargo 50% Saat Mudik Lebaran 2025


PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) memberikan keringanan tarif penumpukan kargo dan peti kemas sebesar 50% pada 24 Maret hingga 8 April 2025. Kebijakan ini dilakukan guna mendukung pembatasan pergerakan kendaraan niaga yang ditetapkan pemerintah dalam rangka Angkutan Lebaran 2025.
Sebagai informasi, Polri dan Kementerian Pekerjaan Umum melarang pergerakan angkutan barang dengan sumbu tiga atau lebih, serta mobil dengan kereta tempelan pada periode tersebut. Dengan begitu, truk yang mengangkut tanah, pasir, batu, hasil tambang, dan bahan bangunan tidak diperbolehkan beroperasi.
Direktur Pengelola Pelindo Putut Sri Muljanto mengungkapkan bahwa kebijakan ini lebih berdampak pada barang impor, sebab logistik untuk ekspor biasanya telah mengurangi aktivitas lima hari sebelum dan setelah Idulfitri.
"Mereka yang barangnya masih menumpuk di pelabuhan kami biasanya barang impor. Sebab, logistik untuk pasar ekspor biasanya sudah mengurangi aktivitas selama lima hari sebelum dan setelah Idulfitri," ujar Putut di Kantor Kementerian BUMN, Kamis (13/3).
Selain keringanan tarif, Pelindo juga membebaskan biaya sewa bagi kapal yang sandar di Pelabuhan Ciwandan. Pelabuhan ini dialokasikan khusus untuk kendaraan pribadi roda dua dan truk kecil guna mendukung kelancaran arus mudik dan balik lebaran.
Meskipun ada pembatasan, pemerintah tetap memberikan relaksasi bagi kendaraan yang mengangkut bahan bakar, uang tunai, hewan dan pakan ternak, pupuk, barang pokok, serta barang untuk penanganan bencana alam. Namun, kendaraan tersebut wajib memiliki surat muatan jenis barang.
Keberadaan Truk di Pelabuhan Ciwandan Tetap Diperlukan
Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry Heru Widodo menjelaskan bahwa keberadaan truk di Pelabuhan Ciwandan tetap dibutuhkan demi keseimbangan muatan kapal. Jika kapal hanya mengangkut penumpang dan sepeda motor, muatan kapal tidak mencapai batas minimum.
"Truk yang melintas dari Pelabuhan Ciwandan ke Pelabuhan Bakauheni bukan truk besar, hanya kendaraan hingga golongan VI," kata Heru.
Pada Angkutan Lebaran 2024, sebanyak 104.855 orang melewati Pelabuhan Ciwandan. Selain itu, 72.229 sepeda motor dan 3.626 truk turut menyeberang menuju Pelabuhan Bakauheni.
Prediksi Arus Mudik dan Balik Lebaran 2025
Heru memperkirakan bahwa pembatasan angkutan barang akan membuat Pelabuhan Ciwandan lebih optimal dalam melayani sepeda motor dan menjadi alternatif bagi mobil pribadi secara terbatas.
Ia memprediksi jumlah penumpang di ruas Merak-Bakauheni meningkat 10% secara tahunan menjadi 4,56 juta orang, dengan jumlah kendaraan naik 10% menjadi 1,13 juta unit.
Puncak arus mudik diproyeksi terjadi pada 28 Maret 2025, dengan jumlah kendaraan yang menyeberang dari Merak ke Bakauheni sebagai berikut:
- 24.267 unit sepeda motor
- 19.481 unit mobil pribadi
- 1.008 unit bus
- 1.603 unit truk
Sementara itu, puncak arus balik diprediksi jatuh pada 5 April 2025. Pada hari tersebut, sebanyak 44.560 kendaraan diperkirakan berpindah dari Pelabuhan Bakauheni ke Pelabuhan Merak, terdiri dari:
- 21.771 unit sepeda motor
- 20.629 unit mobil pribadi
- 847 unit bus
- 1.312 unit truk