Asian Agri dan Apical Dorong Sawit Berkelanjutan Lewat Kemitraan dan Aksi Iklim

Ferrika Lukmana Sari
15 Maret 2025, 10:26
Asian Agri
Asian Agri
Director of Corporate Affairs RGE Palm Business, Johan Kurniawan (kedua dari kiri), diapit Sustainability Manager Asian Agri Leonardo Yapardi (kiri), Head of Corporate Communications Asian Agri & Apical Prama Yudha Amdan (kedua dari kanan) dan Sustainability Manager Apical Hendra Hosea (kanan) dalam media briefing update progress AsianAgri2030 dan Apical2030, Jumat (14/3/2025).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Asian Agri dan Apical terus memperkuat komitmen keberlanjutan industri sawit melalui strategi jangka panjang yang berfokus pada empat pilar utama yaitu Kemitraan dengan Petani, Pertumbuhan Inklusif, Iklim Positif, dan Produksi yang Bertanggung Jawab dan Berkelanjutan.

Kedua perusahaan, yang meluncurkan inisiatif AsianAgri2030 dan Apical2030 pada 2022, mencatat kemajuan signifikan dalam implementasi program ini.

Director of Corporate Affairs RGE Palm Business Johan Kurniawan menegaskan bahwa komitmen keberlanjutan ini selaras dengan pedoman Pembangunan Berkelanjutan PBB (UNSDGs) dan dijalankan sesuai filosofi usaha RGE, yakni 5Cs - Good for Community, Country, Climate, Customer, dan Company.

“Industri sawit memainkan peran strategis dalam perekonomian nasional, baik dari kontribusi devisa maupun penciptaan lapangan kerja. Keberlanjutan industri ini juga mendukung kesejahteraan petani, khususnya dalam program kemitraan dan intiplasma,” ujar Johan di Jakarta, Jumat (14/3).

Sebagai produsen dan pengolah minyak sawit, Asian Agri dan Apical menekankan pentingnya produksi yang bertanggung jawab untuk memastikan manfaatnya dirasakan luas oleh masyarakat.

“Produk yang kami hasilkan, dari minyak goreng hingga bahan bakar, merupakan bagian dari upaya keberlanjutan #DariDapurSampaiAvtur,” kata Johan.

Kemitraan Petani dan Pertumbuhan Inklusif

Sustainability Manager Asian Agri Leonardo Yapardi menekankan bahwa petani sawit adalah pilar utama dalam keberlanjutan perusahaan. Asian Agri berkomitmen mensertifikasi semua petani mitra dengan Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) pada 2025.

"Hingga 2024, Asian Agri telah membantu 11 KUD memperoleh sertifikasi ISPO, atau setara 49% dari target kami,” kata Leo.

Dalam Pilar Pertumbuhan Inklusif, Asian Agri 2030 telah mencapai 34% dari target, termasuk pelatihan vokasi kepada lebih dari 1.700 orang serta pengembangan UMKM di 54 desa dari total 159 desa di wilayah operasional (Sumatra Utara, Riau, dan Jambi).

Melalui program Bag-to-School, lebih dari 1.300 paket pendidikan telah disalurkan kepada siswa SD hingga SMA, dari target 5.000 murid. “Kami optimistis dapat mencapai seluruh target keberlanjutan ini dalam lima tahun ke depan,” ujar Leo.

Apical Menjangkau Desa Berkelanjutan

Memasuki tahun ketiga, Apical2030 juga mencatat kemajuan positif. Dalam Pilar Kemajuan Inklusif, Apical telah menjangkau 12 desa di Aceh Singkil dan 3 desa di Kutai Timur melalui program Sustainable Living Villages (SLV).

Program ini bertujuan memberdayakan masyarakat, mengurangi kemiskinan, serta memberikan alternatif pendapatan bagi petani, seperti budidaya madu Trigona di Aceh Singkil dan budidaya kakao di Kutai Timur.

Sustainability Manager Apical Hendra Hosea menyoroti peran SLV dalam mendukung perkebunan sawit berkelanjutan. “Kami membantu petani swadaya dalam mendapatkan Surat Tanda Daftar Budidaya (STDB) dan akses fasilitas pengembangan dari pemerintah, yang merupakan dasar menuju ISPO dan RSPO,” katanya.

Apical juga berkomitmen mendukung 5.000 petani swadaya memperoleh sertifikasi RSPO pada 2030. Melalui program SMILE (SMallholder Inclusion for better Livelihood & Empowerment) yang diluncurkan bersama Asian Agri dan KAO pada 2020, hingga kini 3.489 petani telah terlibat dan 1.373 di antaranya telah mendapatkan sertifikasi RSPO.

Implementasi Apical2030: Aksi Iklim dan Inovasi Hijau

Hendra mengatakan bahwa implementasi Apical2030 masih sesuai target. Dalam Pilar Kemitraan Transformatif, Apical telah mencapai 93% dari target kolaborasi dengan pemasok untuk mencapai NDPE (No Deforestation, No Peat, No Exploitation) sebesar 100%. Secara keseluruhan, saat ini 68% dari target keberlanjutan sudah terealisasi.

Pada Pilar Aksi Iklim, Apical berhasil menurunkan intensitas emisi gas rumah kaca (GRK) sebesar 21% dari target 50% pada 2030. Sementara dalam Pilar Inovasi Hijau, 87% dari target telah tercapai.

“Kami terus memanfaatkan inovasi untuk meningkatkan keberlanjutan operasional, dengan 13% target masih dalam tahap penyelesaian,” ujar Hendra.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Ferrika Lukmana Sari

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan