Utang Luar Negeri RI Nyaris Tembus Rp 7.000 T, Paling Banyak Pinjam ke Singapura

Agustiyanti
17 Maret 2025, 13:20
utang luar negeri, dolar
Katadata/Fauza Syahputra
Ilustrasi.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Bank Indonesia mencatat, utang luar negeri atau ULN Indonesia pada Januari 2025 sebesar US$ 427.5 miliar atau setara Rp 6.973 triliun, naik 5,1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Kenaikan ULN didorong oleh utang pemerintah dan bank sentral, sedangkan utang swasta justru menurun. 

Berdasarkan data BI, ULN pemerintah pada Januari 2025 tercatat US$ 204,8 miliar dolar AS, naik 5,3% secara tahunan, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan bulan lalu sebesar 3,3%. Perkembangan ULN ini dipengaruhi oleh kenaikan aliran masuk modal asing pada Surat Berharga Negara (SBN) internasional.

"Sebagai salah satu instrumen pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang terus dikelola secara prudent dan efisien, alokasi pemanfaatan ULN terus diarahkan untuk mendukung belanja prioritas pemerintah," ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso dalam siaran pers, Senin (17/3). 

Kenaikan utang luar negeri juga dicatatkan BI yang mencapai hampir dua kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun lalu dari US$ 14,61 miliar menjadi US$ 28,31 miliar. 

Di sisi lain, utang luar negeri swasta turun 1,7% secara tahunan pada Januari 2025 menjadi US$ 194,4 miliar. Perkembangan ULN tersebut terutama didorong oleh ULN lembaga keuangan  yang mengalami kontraksi sebesar 2,3% secara tahunan, lebih dalam dibandingkan 1% pada bulan sebelumnya. B

Berdasarkan sektor ekonomi, ULN swasta terbesar berasal dari sektor industri pengolahan, jasa keuangan dan asuransi, pengadaan listrik dan gas; serta pertambangan dan penggalian, dengan pangsa mencapai 79,4% dari total ULN swasta. ULN swasta juga tetap didominasi oleh utang jangka panjang dengan pangsa mencapai 76,6% terhadap total ULN swasta. 

Dari Mana Utang Luar Negeri RI?

Berdasarkan negara pemberi pinjamannya, Indonesia paling banyak berutang pada Singapura mencapai US$ 55,7 miliar, Amerika Serikat US$ 27,6 miliar, dan Cina US$ 23,2 miliar. Namun dari ketiga negara kreditor itu, kenaikan utang paling banyak terjadi pada utang dari Cina, sedangkan utang dari Singapura dan AS turun. 

Adapun berdasarkan lembaganya, Indonesia paling banyak berutang dari Bank Internasional untuk Rekonstruki dan Pembangunan, anak usaha Bank Dunia. Total utang mencapai US$ 20,99 miliar pada Januari 2025, turun dibandingkan periode yang sama tahun lalu US$ 21,45 miliar.

Meski ULN naik, BI melihat struktur utang luar negeri Indonesia tetap sehat, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya. Hal ini tecermin dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto yang turun menjadi 30,3% pada Januari 2025, diabdingkan 30,5% pada Desember 2024. ULN juga didominasi utang jangka panjang dengan pangsa mencapai 84,7% dari total ULN.

"Peran ULN juga akan terus dioptimalkan untuk menopang pembiayaan pembangunan dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan," ujar Denny.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...