Bahlil Targetkan Produksi Emas Nasional 70 Ton per Tahun dari Freeport dan Amman

Muhamad Fajar Riyandanu
17 Maret 2025, 18:19
Pabrik pemurnian logam mulia atau precious metal refenery (PMR) milik PT Freeport Indonesia di Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE), Gresik, Jawa Timur pada Senin (17/3).\
Katadata/Ryandanu
Pabrik pemurnian logam mulia atau precious metal refenery (PMR) milik PT Freeport Indonesia di Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE), Gresik, Jawa Timur pada Senin (17/3).\

Ringkasan

  • Menteri ESDM menargetkan produksi emas dalam negeri mencapai 70 ton per tahun. Target ini akan dicapai melalui produksi PT Freeport Indonesia dan PT Amman Mineral Industri.
  • Fasilitas pemurnian logam mulia (PMR) PTFI di Gresik ditargetkan memproduksi 50-60 ton emas per tahun. Fasilitas ini akan mengolah 3 juta ton konsentrat.
  • PMR milik AMIN di Sumbawa Barat ditargetkan menghasilkan 18-20 ton emas per tahun. Smelter AMIN akan mengolah 900 ribu kilo ton konsentrat dari tambang Batu Hijau.
! Ringkasan ini dihasilkan dengan menggunakan AI
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menargetkan produksi emas domestik mampu mencapai 70 ton per tahun. Jumlah tersebut akan berasal dari hasil produksi PT Freeport Indonesia (PTFI) dan PT Amman Mineral Industri (AMIN).

Bahlil menguraikan fasilitas pemurnian logam mulia emas (precious metal refinery/PMR) milik PTFI di Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE), Gresik, Jawa Timur senilai US$ 630 juta tersebut dapat memproduksi 50-60 ton emas per tahun dari hasil pengolahan 3 juta ton konsentrat.

“Ini dari Freeport di Gresik,” kata Bahlil dalam sambutan peresmian fasilitas PMR Freeport Indonesia di JIIPE, Gresik, Jawa Timur pada Senin (17/3).

Bahlil menyatakan produksi emas domestik juga akan didukung oleh fasilitas PMR milik AMIN dengan kapasitas produksi 18-20 ton dari hasil input 900 ribu kilo ton konsentrat per tahun dari tambang Batu Hijau, Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) nantinya.

“Kalau di Amman konsentratnya itu kurang lebih sekitar 900 ribu yang menghasilkan emas kurang lebih sekitar 18-20 ton,” ujar Bahlil.

Adapun smelter milik Amman yang berlokasi di Sumbawa Barat memiliki kapasitas pengolahan 900 ton konsentrat tembaga per tahunnya. Dari jumlah tersebut, pabrik dapat menghasilkan 220 ribu ton katoda tembaga, 801 ribu ton asam sulfat, 18 ton emas, 55 ton perak, dan 77 ton selenium.

Smelter bernilai investasi sekitar US$ 1,4 miliar atau sekitar Rp 22,91 triliun itu berdiri di kawasan seluas 272 hektare. Lokasinya berada 1,5 kilometer dari Pelabuhan Benete.

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Editor: Yuliawati

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...