Regulator Jalan Tol: Penerapan MLFF Tidak Mungkin pada Semester I 2025

Andi M. Arief
21 Maret 2025, 15:35
mlff, jalan tol, bpjt
ANTARA FOTO/Galih Pradipta/rwa.
Foto udara kendaraan antre memasuki di Pintu Tol Cikupa, Tangerang, Banten, Senin (8/7/2024). Pemerintah akan menerapkan sistem transaksi jalan tol non-tunai nirsentuh nirhenti, yang dikenal sebagai Multi Lane Free Flow (MLFF) di sejumlah ruas jalan tol.

Ringkasan

  • Kementerian Kesehatan memperluas kerjasama dengan Google Cloud untuk mengembangkan inovasi AI Generatif di layanan kesehatan, bertujuan untuk membuat informasi kesehatan lebih mudah diakses oleh individu dan memudahkan kerja profesional kesehatan agar mereka dapat fokus pada perawatan pasien.
  • Kolaborasi ini menekankan pentingnya keseimbangan antara inovasi dan etika, dengan Kementerian Kesehatan mengikuti prinsip AI yang bertanggung jawab untuk memastikan kesejahteraan masyarakat, sambil menguji inovasi AI dalam lingkungan yang aman yang disediakan oleh Google Cloud.
  • Tujuan utama dari kerjasama antara Kementerian Kesehatan dan Google Cloud adalah untuk meningkatkan akses, pengalaman, dan hasil layanan kesehatan di Indonesia, melalui penggunaan AI yang bertanggung jawab, meningkatkan akses informasi kesehatan, dan memastikan diagnosis atau rencana perawatan yang lebih akurat.
! Ringkasan ini dihasilkan dengan menggunakan AI
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Badan Pengatur Jalan Tol atau BPJT menyatakan implementasi sistem pembayaran nontunai nirsentuh berbasis multi lane free flow atau MLFF tidak mungkin dilakukan pada paruh pertama tahun ini. Regulator belum dapat memastikan apakah MLFF dapat diterapkan pada 2025.

Kepala BPJT Miftachul Munir mengatakan setidaknya ada dua faktor yang harus diperbaiki sebelum penerapannya, yakni sinkronisasi Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) dengan nomor polisi dan perilaku berkendara di dalam negeri. Munir menekankan perlu ada masa transisi sebelum penerapan MLFF secara penuh.

"Manfaat implementasi MLFF itu banyak, tapi kalau sekarang mudaratnya juga banyak. Masa kami mau nekat melaksanakan MLFF?" kata Munir di kantornya, Jakarta, Jumat (21/3).

Sistem MLFF membuat transaksi di gerbang tol dengan kartu uang elektronik diganti dengan aplikasi Cantas yang terhubung dengan dompet elektronik di gawai pengguna jalan tol. Sistem pemosisi global atau GPS dalam gawai pengguna jalan tol akan direkam oleh satelit dalam penentuan tarif.

Proyek MLFF dikerjakan oleh PT Roatex Indonesia Toll System atau RITS. Sistem yang ditawarkan RITS menggunakan teknologi sistem navigasi satelit global atau global navigation satellite system. Teknologi GNSS akan menentukan lokasi pengguna jalan tol bersamaan dengan proses map-matching di sistem utama RITS.

Saat kendaraan keluar tol dan proses map-matching berakhir, sistem akan melakukan kalkulasi tarif dan menarik saldo pengguna jalan tol melalui Cantas. Kalkulasi tarif akan dilakukan setelah mencocokkan nomor polisi di plat mobil dan identitas mobil.

Munir menyampaikan saat ini masih ada potensi pengguna jalan tidak membayar tarif tol dengan memanipulasi plat mobil dan nomor STNK. Karena itu, perlu ada waktu edukasi dan sosialisasi untuk mengubah perilaku pengguna jalan.

Ia masih menemukan kasus bajaj dan sepeda motor masuk ke jalan tol. Hal tersebut mungkin terjadi apabila sistem MLFF beroperasi penuh lantaran gardu tol akan diratakan di pintu masuk dan keluar tol. "Terus terang, penindakan terhadap pelanggar aturan jalan tol perlu regulasi sendiri kalau MLFF mau diterapkan," katanya.

Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo mengakui proyek MLFF dilakukan secara mendadak. Akibatnya, tata kelola jalan tol di dalam negeri belum siap saat proyek tersebut diteken.  Ia telah menemui Duta Besar Hungaria untuk Indonesia Lilla Karsay yang difasilitasi Kementerian Luar Negeri belum lama ini. Dalam pertemuan tersebut, Dody menyampaikan pemerintah harus memperbaiki tata kelola jalan tol sebelum MLFF dapat diimplementasikan.

Penyedia teknologi MLFF, Roatex, merupakan perusahaan asal Hungaria. "Saya tidak mau proyek ini disia-siakan dan salah. Karena  itu, saya persuasif ke pemerintah Hungaria bahwa kami akan tetap mengerjakan proyek MLFF," kata Dody pada 21 Februari 2025.

Di sisi lain, Kementerian PU  harus memenuhi kewajiban proyek berskema kerja sama pemerintah dan badan usaha lain dalam waktu dekat. Karena itu, Dody menargetkan implementasi MLFF dapat dilakukan pada akhir paruh pertama tahun ini.

Di sisi lain, Kementerian PU  harus memenuhi kewajiban proyek berskema kerja sama pemerintah dan badan usaha lain dalam waktu dekat. Karena itu, menurut Dody, implementasi MLFF secepatnya dapat dilakukan pada akhir paruh pertama tahun ini.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Andi M. Arief
Editor: Sorta Tobing

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...