Fakta-fakta Agrinas: Perubahan Bisnis, Suntikan Modal, dan Lingkaran Kemenhan

Ringkasan
- Badan Gizi Nasional (BGN) akan melibatkan pedagang kantin dan UMKM sebagai mitra dalam program Makan Bergizi Gratis untuk mengatasi kekhawatiran penurunan omzet.
- Kantin sekolah tetap bisa beroperasi meski program tersebut diterapkan, namun akan diberikan kesempatan khusus pada jam istirahat kedua dan siswa akan diprioritaskan untuk mengonsumsi makanan MBG terlebih dahulu.
- Pedagang kantin siap berpartisipasi dalam program MBG, terutama dalam pengadaan katering, karena omzet mereka menurun signifikan akibat pandemi dan siswa lebih memilih membawa bekal sendiri.

Presiden Prabowo Subianto mengundang sejumlah menteri Kabinet Merah Putih ke Istana Merdeka Jakarta pada Senin (24/3) untuk membahas prospek kinerja Agrinas, Bekas tiga BUMN Karya ini akan menjadi perpanjangan tangan pemerintah untuk mengejar target swasembada pangan.
Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menyebut, ada sejumlah proyek strategis Agrinas yang saat ini sudah mulai berjalan, seperti tambak budidaya ikan, perkebunan sawit, dan sarana pengolahan padi dan jagung.
“Akan dibangun 20.000 hektar di Jawa. Itu budidaya ikan. Kemudian, ada juga dari Agrinas Palma mengenai perkebunan sawit, rencananya 1 juta hektare,” kata Zulhas usai mengikuti Rapat Terbatas bersama Presiden Prabowo Subianto dan sejumlah menteri di Istana Kepresidenan, Selasa (25/3).
Dari Bisnis Konstruksi ke Sawit, Ikan, dan Beras
Agrinas merupakan perusahaan bekas tiga BUMN karya, yaitu irama Karya, Yodya Karya, Indra Karya yang bisnisnya diperluas. Virama Karya menjadi PT Agrinas Jaladri Nusantara, Yodya Karya menjadi PT Agrinas Pangan Nusantara, dan Indra Karya menjadi PT Agrinas Palma Nusantara.
PT Agrinas Jaladri Nusantara fokus pada sektor perikanan, PT Agrinas Pangan Nusantara fokus pada sektor pertanian, dan PT Agrinas Palma Nusantara. Sejauh ini ketiga BUMN tidak masuk dalam holding BUMN Perkebunan, PTPN III dan holding BUMN Pangan, ID Food.
BUMN sebelumnya sudah memiliki bisnis perkebunan sawit di bawah holding BUMN perkebunan dan mengelola bisnis yang terkait sektor pangan di bawah ID Food.
Adapun menurut Zulhas, Agrinas Palma pada tahap awal akan mengelola 221 hektare lahan sawit. Perusahaan ini sebelumnya mendapatkan perkebunan sawit seluas 221 ribu hektare yang merupakan lahan sitaan Kejaksaan Agung. “Namun dari situ, 145 ribu hektare perlu perbaikan, yang sisanya perlu tanam baru karena masih kawasan kosong," kata dia.
Agrinas juga akan membangun enam lokasi hub pangan. Selain itu, Agrinas juga tengah membangun sejumlah fasilitas penggilingan (rice milling unit/RMU) untuk mengolah gabah padi dan jagung.
Suntikan Modal Rp 8 Triliun, dari Danantara?
CEO Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara alias Danantara Rosan Roeslani mengatakan, suntikan modal kepada tiga BUMN Agrinas kemungkinan akan direalisasikan Danantara.
“Dengan adanya struktur Danantara yang baru ini, Agrinas itu nanti akan menjadi bagian Danantara. Itu mungkin tidak dari Kementerian Keuangan, tetapi dividen yang kami terima dari BUMN,” kata CEO Danantara Rosan Roeslani usai mengikuti Rapat Terbatas bersama Presiden Prabowo Subianto dan sejumlah menteri di Istana Kepresidenan, Selasa (25/3).
Agrinas sebelumnya disebut Menteri Keuangan Sri Mulyani akan mendapatkan Penyertaan Modal Negara mencapai Rp 8 triliun dan telah dialokasikan dalam APBN 2025. Namun, Rosan tak menjelaskan besaran suntikan modal jikan akan dilakukan Danantara alih-alih pemerintah.
Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara Kartika Wirjoatmodjo juga belum dapat memastikan besaran suntukan modal untuk Agrinas. "Lagi proses, Agrians Palma, Agrinas Pangan, Jaladri, lagi diproses," ujar Tiko seperti dikutip dari Antara, Senin (25/3).
Dipimpin Purnawirawan TNI hingga Alumni Tarnus
Menteri BUMN Erick Thohir juga telah menunjuk direksi dan komisaris baru untuk PT Agrinas Palma Nusantara, yang sebelumnya merupakan PT Indra Karya. Erick Thohir menunjuk purnawirawan perwira tinggi TNI AD, Agus Sutomo sebagai direktur utama. Agus sebelumnya menjabat sebagai Irjen di Kementerian Pertahanan.
Erick Thohir juga telah menunjuk Joao Angelo De Sousa Mota sebagai Direktur Utama PT Agrinas Pangan Nusantara dan Kharisma Febriansyah sebagai Direktur PT Agrinas Jaladri Nusantara.
Tak banyak informasi terkait Joao Angelo De Sousa Mota. Namun berdasarkan penelusuran Katadata.co.id, ia diketahui baru menerima anugerah Dharma Pertahanan Madya pada Februari 2025. Sedangkan Kharisma Febriansyah diketahui merupakan politisi Partai Gerindra dan juga alumni SMA Taruna Nusantara.