Bangun Tanggul Laut Raksasa, Prabowo Minta AHY Bentuk Badan Otorita

Image title
8 April 2025, 17:38
tanggul laut, giant sea wall, kementerian pu, agus harimurti yudhoyono
ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/nz.
Suasana tanggul pengaman laut yang rusak di Muara Baru, Jakarta, Senin (3/2/2025). Warga setempat, mengeluhkan tanggul yang berfungsi untuk membendung air laut agar tidak sampai ke permukiman itu telah lama mengalami kerusakan akibat terjangan ombak sehingga dapat membahayakan warga yang beraktivitas di kawasan tersebut.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Presiden Prabowo Subianto telah memerintahkan Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk membentuk badan otorita terkait pembangunan tanggul laut raksasa atau Giant Sea Wall. Badan otorita ini akan diisi oleh beberapa institusi yang bertanggung jawab dalam pembangunan Giant Sea Wall.

"Tanggul Laut Raksasa itu sebenarnya Giant Sea Wall, Presiden sudah menugaskan kepada Menko IPK untuk membentuk semacam badan otorita," ujar Wakil Menteri Pekerjaan Umum (Wamen PU) Diana Kusumastuti seperti dilansir Antara di Jakarta, Selasa (8/4).

Menurut Diana, proyek tanggul laut raksasa ini perlu melibatkan banyak pihak. Sebab, proyek ini membutuhkan dana investasi yang besar dan melewati beberapa daerah pesisir seperti Tangerang, Banten hingga ke Gresik, Jawa Timur. 

"Jadi harus ada badannya. Kemenko IPK sedang merintis hal itu. Badan otorita akan berada di bawah Kemenko IPK," sebutnya.

Sebagai informasi, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan, pemerintah akan terus mematangkan konsep pembangunan tanggul laut raksasa atau giant sea wall untuk mengatasi berbagai persoalan jangka panjang, seperti banjir rob dan penurunan tanah (land subsidence).

Termasuk membahas perencanaan skema pendanaan inovatif yang kemungkinan melibatkan semua pihak, baik swasta dalam maupun luar negeri.

Sementara itu, Menteri PU Dody Hanggodo berkomitmen akan melanjutkan pembangunan tanggul laut raksasa (giant sea wall) di pesisir utara Jawa. Tujuannya untuk mengantisipasi dampak penurunan muka tanah dan mengurangi risiko banjir di wilayah Jakarta dan sekitarnya.

Saat ini Kementerian PU sedang melakukan kajian terkait pembiayaan dan studi kelayakan (feasibility study) untuk tahap berikutnya yaitu pembangunan tanggul laut Tahap B sepanjang 21 km.

Hal yang juga perlu dipertimbangkan adalah konsep yang akan digunakan, desain tanggul akan mengacu pada Integrated Flood Safety Plan Giant Sea Wall Tahap B Jakarta yang disiapkan Kementerian PU pada tahun 2020 atau menggunakan Masterplan tahun 2016 dari Bappenas.

Selain wilayah Jakarta, tanggul laut juga tengah dibangun di wilayah Jawa Tengah secara terintegrasi dengan pembangunan Tol Semarang-Demak dan Tol Semarang Harbour.

Proyek Tanggul Laut Raksasa atau Giant Sea Wall masuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN). Penetapan ini tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2025.

Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mengungkapkan terdapat tiga lokasi yang diusulkan untuk tahap awal pembangunan tanggul laut raksasa atau Giant Sea Wall. Tiga lokasi tersebut adalah Jakarta, Jalan Tol Semarang Harbour, dan Jalan Tol Semarang-Demak. Kepala Pusat Fasilitasi Infrastruktur Daerah Kementerian PU Krisno Yuwono mengatakan, Presiden Prabowo Subianto sudah mengamanatkan bahwa Giant Sea Wall nanti akan membentang mulai dari Cilegon, Banten sampai Gresik, Jawa Timur dengan panjang kira-kira 946 km. "Untuk Proyek Jalan Tol Semarang-Demak ini seksi duanya sudah selesai terbangun, sedangkan untuk seksi satunya yang nantinya menjadi tanggul laut sedang dilaksanakan," kata Krisno, Kamis (20/3). Sementara pembangunan giant sea wall Jakarta tahap A direncanakan mencapai 120 km, dan sudah terbangun 22,8 km. Sedangkan untuk tahap B di sisi Barat sepanjang 21 km masih dalam penyiapan, demikian juga dengan tahap C di sisi timur sepanjang 12 km.

Artikel ini telah tayang di Katadata.co.id dengan judul "Pembangunan Giant Sea Wall Tahap Pertama Diusulkan di 3 Lokasi, Termasuk Jakarta" , https://katadata.co.id/ekonomi-hijau/ekonomi-sirkular/67dce7d201880/pembangunan-giant-sea-wall-tahap-pertama-diusulkan-di-3-lokasi-termasuk-jakarta
Penulis: Tia Dwitiani Komalasa

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Saugi Riyandi

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan