Gaikindo Nilai Pelonggaran Impor Tak Langsung Dongkrak Industri Otomotif

Andi M. Arief
10 April 2025, 15:26
impor
ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/Spt.
Pengunjung melihat mobil di sejumlah stan pada pembukaan Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (13/2/2025). Pameran otomotif tahunan tersebut diikuti 31 merek mobil dan 25 merek sepeda motor dengan sejumlah produk unggulannya yang akan meramaikan pasar otomotif Indonesia dan ditargetkan mencapai transaksi sebesar Rp6,7 triliun.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menilai pelonggaran kebijakan impor oleh pemerintah tidak serta-merta berdampak signifikan pada industri otomotif nasional. Pasalnya, penjualan mobil di dalam negeri sangat bergantung pada ekosistem industri yang terbangun, layanan purna jual, serta potensi pasar yang ada.

“Dampak relaksasi kebijakan perdagangan terhadap industri otomotif tidak sesederhana yang dibayangkan. Selain itu, prinsipal industri otomotif luar negeri akan mempertimbangkan banyak hal sebelum masuk ke pasar domestik,” ujar Sekretaris Umum Gaikindo, Kukuh Kumara, kepada Katadata.co.id, Kamis (10/4).

Kukuh mencontohkan gelombang masuknya motor murah dari Cina pada awal 2000-an yang akhirnya gagal bertahan. Ia menyebut, masyarakat merasa kecewa dengan kualitas dan layanan purna jualnya, sehingga akhirnya meninggalkan produk tersebut.

Pemerintah berencana melonggarkan sejumlah syarat impor, termasuk aturan Pertimbangan Teknis dan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Dua syarat ini selama ini menjadi pengatur masuknya beberapa komoditas impor, termasuk kendaraan bermotor.

Namun keberhasilan penjualan mobil di Indonesia tidak hanya ditentukan oleh pelonggaran kebijakan tersebut. Ia menekankan bahwa prinsipal otomotif asing harus memiliki komitmen jangka panjang, seperti memastikan pasokan komponen, layanan purna jual, dan kesiapan ekosistem pendukung.

“Prinsipal otomotif harus berhati-hati masuk ke industri ini. Tidak bisa hanya dengan mengandalkan kelonggaran impor,” ucapnya.

Tren Impor Mobil

Data Gaikindo menunjukkan bahwa impor mobil utuh (completely built-up/CBU) pada Januari–Februari 2025 mencapai 21.307 unit, naik 58,66% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (14.563 unit). Sementara impor suku cadang naik 64,75% menjadi 17,71 juta unit.

Meski demikian, kontribusi mobil CBU terhadap total penjualan mobil di dalam negeri masih tergolong kecil, yakni hanya 15,87% dari total penjualan 134.227 unit. Pada 2024, porsi mobil impor bahkan hanya 11,21% dari total penjualan 865.273 unit.

Menurutnya, data ini menunjukkan bahwa produksi mobil di dalam negeri sudah cukup kuat dan belum terancam oleh produk impor. Penjualan mobil impor juga masih terpusat di kota besar, seperti Jakarta.

Ia mencontohkan pembelian mobil listrik impor yang masih terkonsentrasi di Jakarta, dan belum menyebar ke daerah karena keterbatasan layanan purna jual.

“Pemilik mobil listrik yang mau ke Cilacap, misalnya, akan berpikir dua kali karena belum tentu ada bengkel atau layanan purna jual yang siap,” ujarnya.

Komitmen Pabrikan Mobil Listrik

Kukuh juga menilai relaksasi kebijakan perdagangan, khususnya Pertimbangan Teknis, tidak akan mendorong lonjakan impor mobil listrik secara signifikan. Ia mengingatkan bahwa importir mobil listrik tetap diwajibkan membangun pabrik di Indonesia.

Beberapa merek mobil listrik yang sudah masuk pasar Indonesia antara lain BYD, Chery, Neta, Seres, dan Citroen. Kukuh yakin mereka tidak akan mundur dari komitmen pembangunan fasilitas produksi di dalam negeri.

“Mereka sudah punya komitmen untuk investasi di Indonesia, jadi tidak bisa hanya mengandalkan impor CBU,” kata Kukuh.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Andi M. Arief

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan