Imbas Tarif Trump, Warga Kanada dan Denmark Ramai-ramai Boikot Produk AS


Warga Kanada dan Denmark ramai-ramai memboikot produk Amerika Serikat (AS) sebagai bentuk protes terhadap kebijakan tarif Presiden Donald Trump. Kebijakan yang memicu perang dagang ini dinilai dapat menganggu hubungan antarnegara dan berdampak langsung pada konsumen.
Di Kanada, gerakan "Buy Canadian" semakin kuat. Warga mengganti produk-produk asal AS dengan buatan lokal, termasuk anggur, mobil, hingga layanan streaming. Ini adalah reaksi atas tarif impor hingga 25% yang dikenakan AS pada barang-barang dari Kanada dan negara lain.
Veteran militer asal Nova Scotia Todd Brayman mengaku tak lagi membeli anggur California favoritnya. Ia kini memilih anggur Luckett Phone Box Red dari Nova Scotia.
"Saya pernah bertugas bersama pasukan AS. Tapi sekarang saatnya berdiri dan mendukung bisnis lokal," ujar Brayman, dikutip dari BBC, Jumat (11/4).
Brayman juga menggunakan aplikasi Maple Scan yang memindai barcode untuk mengidentifikasi asal produk. Jika produk berasal dari AS, aplikasi itu menawarkan alternatif buatan Kanada. "Saya tidak ingin uang saya memperkuat kebijakan yang merugikan Kanada," katanya.
Di Denmark, kemarahan memuncak usai Trump menyatakan minat membeli Greenland. Kepala sekolah di Skovlunde Kopenhagen Bo Albertus langsung memutuskan berhenti membeli produk AS. "Pernyataan itu sudah kelewatan. Saya memilih protes lewat belanja," katanya.
Albertus juga menghentikan langganan Netflix, Disney+, dan Apple TV. Ia mengelola grup Facebook berisi 90.000 anggota yang saling berbagi alternatif produk lokal. "Gerakan ini jauh lebih besar dari hanya satu negara," ujarnya.
Toko grosir seperti Broders di Kopenhagen juga berhenti menjual produk AS seperti Cheetos dan Hershey’s. Pemiliknya, Mette Heerulff Christiansen, menggantinya dengan produk Denmark dan Eropa. "Coca-Cola mudah diganti dengan Jolly Cola. Tapi teknologi seperti Facebook sulit dihindari," katanya.
Dari sisi ekonomi, profesor perdagangan Douglas Irwin dari Dartmouth College menyebut dampak boikot konsumen terhadap ekonomi AS kemungkinan terbatas. "Boikot seperti ini biasanya tidak bertahan lama. Tapi sebagai reaksi emosional, ini bisa sangat kuat," ujarnya.
Meski begitu, produsen lokal Kanada justru menikmati lonjakan permintaan. Bianca Parsons dari Alberta Food Processors Association mengatakan situs "Made In Alberta" kini dikunjungi lebih dari 20.000 kali setiap dua minggu. "Banyak produsen kecil kehabisan stok di toko-toko," katanya.
Sejumlah provinsi di Kanada bahkan menarik produk minuman keras asal AS dari rak-rak toko. Sementara produsen seperti Caledonia Spirits di Vermont mengaku pesanan dari Kanada langsung dibatalkan.
"Sayangnya, ini semua dimulai dari tindakan Amerika sendiri," ujar Presiden dan Kepala Distiller (Head Distiller) dari Caledonia Spirits Ryan Christiansen.