Buka Jalur Perdagangan, RI Ajukan Penerbangan Langsung ke Moskow

Ringkasan
- Pemerintah berencana membuka rute penerbangan langsung Jakarta-Moskow untuk meningkatkan perdagangan kedua negara. Instruksi pembukaan rute ini diberikan saat Prabowo masih menjabat sebagai Menteri Pertahanan.
- Rute penerbangan langsung yang ada saat ini baru Moskow-Denpasar, diharapkan rute Jakarta-Moskow dapat memperkuat hubungan bisnis.
- Pembahasan rute Jakarta-Moskow telah dimulai dengan pihak Rusia, namun belum ada kepastian kapan rute tersebut akan beroperasi.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan pemerintah akan membuka rute penerbangan langsung Jakarta-Moskow dalam waktu dekat. Proses pembukaan jalur tersebut telah dimulai sejak Presiden Prabowo Subianto belum resmi menjabat pada Juli 2024.
Airlangga menceritakan proses tersebut dimulai saat Prabowo masih menjabat sebagai Menteri Pertahanan dalam kabinet Indonesia Maju pada Juni 2024. Airlangga menilai rute penerbangan Jakarta-Moskow dapat menjadi jembatan perdagangan antara kedua negara.
"Pada waktu kunjungan Pak Prabowo ke Rusia, kami sudah diinstruksikan untuk menyelesaikan proses pembuatan rute Jakarta-Moskow dengan cepat," kata Airlangga di Jakarta Pusat, Senin (14/4).
Airlangga menjelasnya proses penerbitan rute Jakarta-Moskow telah dimulai dengan pembahasan melalui Wakil Perdana Menteri Pertama Rusia Denis Manturov. Namun, Airlangga belum memastikan rute tersebut dapat beroperasi pada tahun ini.
Airlangga menegaskan sejauh ini rute penerbangan langsung antara Indonesia dan Rusia adalah Moskow-Denpasar. Berdasarkan Traveloka, maskapai yang melayani rute tersebut saat ini dilayani Emirates Airlines dengan harga tiket sekitar Rp 10,2 juta per orang.
Dia menilai rute Denpasar-Moskow merupakan bentuk kolaborasi people-to-people dalam sektor pariwisata. Menurutnya, pengembangan penerbangan langsung rute Jakarta-Moskow dapat mendukung perdagangan antara Indonesia dan Rusia.
"Untuk mendukung bisnis antar kamar dagang dan seluruh mitranya di kedua negara, salah satu rute penerbangan yang penting adalah penerbangan langsung dari Moscow ke Jakarta," katanya.
Badan Pusat Statistik mencatat, rata-rata turis asing yang meninggalkan Indonesia pada Juli 2023 menginap selama 8,24 hari. Wisatawan asal Rusia tercatat paling lama tinggal saat berkunjung, yakni mencapai 46 hari.
Berdasarkan laporan BPS, wisatawan berkebangsaan Hong Kong mencatatkan lama tinggal paling singkat saat berkunjung ke Indonesia yakni 2,12 hari. Sementara, berdasarkan kelompok kebangsaannya, turis ASEAN memiliki rata-rata lama tinggal paling singkat yakni 3,4 hari, berkebalikan dengan turis Eropa yang menghabiskan rata-rata 14,75 hari di Indonesia.
Adapun kunjungan turis asing pada Juli mencapai 1,12 juta kunjungan. Jumlah ini naik dibandingkan bulan sebelumnya sebanyak 1,06 juta kunjungan turis asing maupun periode yang sama tahun lalu sebanyak 645 ribu kunjungan. Kunjungan turis asing pada Juli juga paling banyak melalui Bandara Ngurah Rai dan Soekarno Hatta.