Tim Negosiasi Tarif Berangkat ke AS Malam Ini, Prabowo Beri Pesan Khusus

Muhamad Fajar Riyandanu
15 April 2025, 19:10
tarif, impor, prabowo
Katadata/Fauza Syahputra
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia Airlangga Hartarto menjawab pertanyaan wartawan usai menghadiri acara Russia-Indonesia Business Forum di Hotel Raffles, Jakarta, Senin (14/4/2025).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Presiden Prabowo Subianto mengutus delegasi diplomatik ke Amerika Serikat (AS) untuk menegosiasikan langkah Presiden AS Donald Trump yang mengenakan tarif impor resiprokal atau timbal balik ke Indonesia hingga 32%. Tim negosiasi itu dijadwalkan bertolak ke AS pada Selasa (15/4), malam.

Tim negosiasi itu terdiri dari sejumlah menteri Kabinet Merah Putih, antara lain Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Sugiono, serta Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Airlangga mengatakan, Prabowo meminta agar Tim Negosiasi tetap berpijak pada kepentingan nasional selama proses perundingan berlangsung. Airlangga menjelaskan bahwa negosiasi atau pembicaraan ihwal tarif impor dengan AS akan berlangsung dalam beberapa putaran.

Ketua Umum Partai Golkar 2017-2024 menjelaskan, sebelumnya telah terjadi perundingan secara daring antara Dewan Ekonomi Nasional (DEN) dengan Kementerian Perdagangan AS. Airlangga mengatakan, saat ini Sugiono dan Sri Mulyani sudah berada di AS.

"Kemarin malam sudah ada pertemuan secara online mengenai framework apa yang diharapkan oleh AS, dan apa yang diharapkan oleh Indonesia," kata Airlangga kepada wartawan di Istana Merdeka Jakarta pada Selasa (15/4).

Tim juga akan melangsungkan forum pertemuan dengan United States Trade Representative (USTR) dan Kementerian Keuangan AS untuk menyepakati kebijakan perdagangan dua negara.

Airlangga mengatakan, negosiasi tarif impor ini setidaknya membutuhkan 2-3 kali pertemuan lanjutan. Pertemuan pertama nanti merupakan penawaran kesepakatan awal yang akan dilanjutkan dengan penyusunan draf perjanjian pada pertemuan berikutnya.

"Tapi kemarin Indonesia menyampaikan Indonesia ingin yang sifatnya konkret. Artinya specific outcome itu lebih penting," ujar Airlangga.

Pemerintah berharap negosiasi tarif impor berakhir dengan melahirkan perjanjian resmi. Bentuknya bisa seperti perjanjian perdagangan bebas terbatas untuk sektor tertentu (FTA) maupun dalam bentuk yang mirip dengan perjanjian kerja sama trade and investment framework agreement (TIFA) yang pernah disepakati oleh Indonesia dan AS.

Menteri Perindustrian 2016-2019 itu mengatakan, Indonesia ingin mendapatkan hasil praktis yang bisa cepat diterapkan tanpa harus melewati serangkaian dokumen konsep kerja sama jangka panjang. "Kita minta yang pragmatis saja," ujar Airlangga.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan