Pemerintah Ungkap Penyebab Macet di Jalan Tol: Saldo Uang Elektronik Kurang

Andi M. Arief
24 April 2025, 09:40
Tol
ANTARA/Livia Kristianti
Wakil Menteri Pekerjaan Umum (Wamen PU) Diana Kusumastuti di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (4/3/2025).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Wakil Menteri Pekerjaan Umum Diana Kusumastuti mengungkapkan bahwa salah satu penyebab utama kemacetan di jalan tol adalah saldo kartu uang elektronik (KUE) yang tidak cukup.

Hal ini terbukti di Tol Solo-Yogyakarta ruas Klaten-Prambanan yang menjadi salah satu titik padat dengan volume lalu lintas tertinggi pada angkutan lebaran 2025 mencapai 351.339 kendaraan.

"Kepadatan di gerbang tol bukan disebabkan oleh pintu tol itu sendiri, namun lebih kepada gerbang tol yang menyediakan layanan pengisian KUE," ujar Diana di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (23/4).

Menurut Diana, walaupun operator tol menyediakan layanan pengisian KUE di gerbang, waktu yang dibutuhkan untuk proses pengisian sering kali melebihi standar waktu transaksi 4-10 detik per kendaraan, sehingga mengakibatkan antrian panjang.

Pemerintah juga tengah mengkaji implementasi sistem Multi-Lane Free Flow (MLFF) untuk mempermudah transaksi nontunai nirsentuh. Namun penerapan MLFF memerlukan integrasi antara operator jalan tol, aparat penegak hukum, serta sektor finansial dalam negeri.

"Penggunaan MLFF akan mengharuskan sistem transaksi jalan tol terintegrasi dengan sektor lain. Jadi, masih banyak hal yang harus kami kaji sebelum mengimplementasikan MLFF," katanya.

Perlu Sinkroninsasi Data Kendaraan

Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) mengungkapkan bahwa implementasi MLFF tidak dapat dilakukan pada paruh pertama tahun ini. BPJT menyatakan bahwa sistem ini masih memerlukan waktu untuk memperbaiki sinkronisasi data kendaraan dan perilaku berkendara.

Kepala BPJT Miftachul Munir menambahkan bahwa meskipun manfaat sistem MLFF banyak, ada risiko dan tantangan yang perlu diselesaikan terlebih dahulu.

"Manfaat implementasi MLFF itu banyak, tapi kalau sekarang mudaratnya juga banyak. Masa kami mau nekat melaksanakan MLFF?" kata Munir di kantornya, Jakarta, Jumat (21/3).

Munir juga mengungkapkan salah satu tantangan utama dalam penerapan MLFF adalah potensi manipulasi nomor kendaraan dan STNK oleh pengguna jalan. Ia juga mengingatkan bahwa penerapan sistem ini memerlukan edukasi dan sosialisasi yang memadai.

Hal ini penting untuk mengubah perilaku pengguna jalan yang masih melanggar aturan, seperti kendaraan yang tidak sesuai, termasuk bajaj dan sepeda motor, yang masih masuk ke jalan tol.

Di memperkirakan jika sistem MLFF sudah berjalan sepenuhnya, gardu tol di pintu masuk dan keluar akan dihilangkan. Namun, untuk bisa menindak pelanggar aturan di jalan tol, diperlukan aturan atau regulasi khusus, khususnya jika MLFF diterapkan.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Andi M. Arief

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan