Vietnam Borong 50 Pesawat Boeing 737 Max untuk Negosiasi Tarif Trump


Maskapai penerbangan nasional Vietnam, Vietnam Airlines tengah merampungkan pemesanan awal 50 pesawat Boeing 737 MAX yang telah disepakati sejak 2023. Pembelian ini juga menjadi bagian negoisasi tarif dengan Amerika Serikat (AS).
Kesepakatan itu terungkap setelah perusahaan menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan bank terbesar di Vietnam, Vietcombank, untuk mendanai pembelian 50 pesawat berbadan sempit (narrow-body).
Meskipun tidak menyebutkan nama produsen pesawat secara spesifik dalam pernyataan resminya, Vietnam Airlines memang telah menandatangani perjanjian awal dengan Boeing untuk pembelian 50 pesawat 737 MAX pada tahun lalu.
“Investasi ini merupakan bagian dari strategi pengembangan armada kami untuk sepuluh tahun ke depan,” tulis Vietnam Airlines dalam keterangan resmi dikutip dari Reuters, Jumat (25/4).
Langkah ini bertujuan untuk memperluas jaringan penerbangan jarak pendek dan menengah, khususnya di kawasan Asia Tenggara dan Asia Timur Laut. Vietnam Airlines juga menyasar pasar domestik yang menunjukkan lonjakan permintaan dan persaingan yang semakin ketat.
Kesepakatan dengan Vietcombank tidak mengungkapkan nilai pembiayaan yang disetujui. Namun, Vietcombank diketahui telah mendanai pembelian pesawat berbadan lebar seperti Airbus A350 dan Boeing 787, serta pesawat berbadan sempit Airbus A321 untuk Vietnam Airlines.
Menyeimbangkan Neraca Dagang Vietnam-AS
Pembelian pesawat dari AS juga dinilai penting secara geopolitik. Pejabat dari Vietnam dan AS berulang kali menyampaikan bahwa transaksi seperti ini berperan dalam menyeimbangkan neraca dagang antara Vietnam dengan AS.
Sebagai catatan, surplus perdagangan Vietnam terhadap AS sempat menjadi sorotan pemerintahan Donald Trump, yang sempat memberlakukan tarif hingga 46%. Sementara itu, Boeing sedang menghadapi tantangan dalam pengiriman pesawat akibat perlambatan produksi dan gangguan rantai pasok global.
Namun, perusahaan mengungkapkan bahwa mereka masih memiliki puluhan pesawat yang siap dikirim. Hal ini terjadi karena sejumlah maskapai asal Cina menolak menerima pesawat buatan AS akibat ketegangan dagang antara Cina dan AS.
Di sisi lain, Vietnam Airlines juga menjajaki kerja sama pendanaan dengan Citibank senilai lebih dari US$ 560 juta. Dana ini akan digunakan untuk memperkuat kapasitas operasional dan memperluas jaringan rute internasional maskapai dalam beberapa tahun ke depan.
Tak hanya itu, produsen pesawat asal Brasil, Embraer, juga dilaporkan tengah dalam pembicaraan dengan Vietnam Airlines terkait potensi penjualan 10 unit pesawat E190. Seorang pejabat Brasil mengungkapkan kepada Reuters bahwa negosiasi masih berlangsung.