Antisipasi Dampak Perang Dagang, Pemerintah Ajak UMKM Tingkatkan Kualitas Produk

Andi M. Arief
29 April 2025, 12:17
UMKM
ANTARA FOTO/Angga Budhiyanto/nz
Perajin menyelesaikan pembuatan tas rajut di rumah industri RKJ Craft, Kragilan, Kabupaten Serang, Banten, Selasa (22/4/2025). Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman menegaskan komitmen pemerintah dalam memajukan pengusaha UMKM yang dikelola oleh perempuan yang diwujudkan melalui penandatanganan nota kesepahaman dengan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Menteri PPPA) Arifatul Choiri Fauzi, yang diharapkan pengarusutamaan gender dapat semakin terinternalisasi dal
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Wakil Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Helvi Yuni Moraza menekankan pentingnya peningkatan kualitas produk pelaku UMKM Indonesia untuk menghadapi dampak perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Cina.

Oleh karena itu, dia menekankan bahwa konsistensi menjadi kunci agar pelaku UMKM dapat bertahan di tengah situasi tersebut.

"Pelaku UMKM harus meningkatkan kualitas produknya untuk mengantisipasi dampak perang dagang ini," kata Helvi dalam kunjungannya ke Pusat Layanan Usaha Terpadu Koperasi dan UMKM (PLUT KUMKM) Sumatra Barat, Senin (28/4).

AS diperkirakan akan menaikkan tarif impor sebesar 150% untuk produk asal Cina pada paruh kedua tahun ini. Hal ini berpotensi menyebabkan produk-produk asal Cina mencari pasar alternatif, termasuk Indonesia.

Menghadapi situasi ini, Helvi menekankan pentingnya pelaku UMKM Indonesia untuk siap bersaing dengan meningkatkan kualitas produk mereka."Kami telah memberikan masukan kepada Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian terkait kepentingan pelaku UMKM,"kata Helvi.

Adopsi Digital UMKM Masih Rendah

Helvi juga mengungkapkan bahwa adopsi digital di kalangan pelaku UMKM Indonesia masih terbilang rendah. Hingga saat ini, hanya sekitar 25,5 juta UMKM yang tergabung dalam lokapasar, yang menghambat daya saing digital Indonesia di panggung global. Indonesia saat ini berada di peringkat 43 dalam indeks daya saing digital dunia.

Untuk itu, Helvi menargetkan 4,5 juta pelaku UMKM untuk mengadopsi lokapasar. Untuk mendukung hal ini, Helvi berencana meminta perusahaan lokapasar untuk menyelenggarakan pelatihan serta menyediakan ruang khusus untuk produk UMKM.

"Kami minta perusahaan lokapasar untuk mengadakan pelatihan dan komitmen perbankan untuk mendukung pembiayaan, agar ada konsistensi terhadap hasil produksi UMKM," ujar Helvi.

Helvi meresmikan PLUT Koperasi dan UMKM Sumatra Barat pada Senin (28/4). Fasilitas ini menyediakan layanan pengemasan bersama, pemasaran langsung di platform lokapasar, dan pelatihan untuk pelaku UMKM.

Dia mendorong wirausahawan muda untuk memanfaatkan fasilitas ini, yang dianggap efektif dalam meningkatkan kapasitas mereka di sektor ekonomi kreatif. "Kami akan bekerja sama dengan semua pihak yang berkomitmen untuk menumbuhkembangkan dan meningkatkan kelas UMKM," ujar Helvi.

Pemerintah menargetkan sekitar 1,17 juta debitur Kredit Usaha Rakyat (KUR) naik kelas pada tahun ini, dengan 89,41% atau 1,04 juta usaha mikro diharapkan naik kelas menjadi usaha kecil.

Selain itu, pemerintah juga menargetkan 2,01 juta pelaku usaha mikro menjadi debitur baru KUR dengan plafon Rp 197,88 triliun, dengan rata-rata plafon mencapai Rp 98,09 juta per usaha mikro.

Pentingnya Kualitas di Lokapasar

Deputi Usaha Mikro Kementerian UMKM, Riza Adha Damanik menambahkan bahwa fokus utama tahun ini adalah kualitas pelaku UMKM yang mengadopsi lokapasar.

Menurut Riza, meskipun jumlah pelaku UMKM yang bergabung ke pasar digital penting, kualitas produk dan produktivitas menjadi hal yang lebih utama.

"Target kami bukan hanya mengejar kuantitas UMKM di lokapasar, tapi juga memastikan bahwa UMKM yang bergabung semakin produktif dan memiliki pendapatan yang lebih baik," kata Riza.

Dengan langkah-langkah ini, pemerintah berharap UMKM Indonesia bisa lebih siap menghadapi tantangan global, khususnya dalam menghadapi dampak perang dagang AS-Cina, sekaligus meningkatkan daya saing di pasar digital.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Andi M. Arief

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan