Mentan Amran: Stok Beras Pemerintah Tertinggi Sejak RI Merdeka

Andi M. Arief
5 Mei 2025, 14:39
beras bulog, beras, stok beras
ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/Spt.
Ilustrasi. Berdasarkan data Bapanas, proyeksi volume produksi beras nasional pada Maret–April 2025 mencapai 10,45 juta ton.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Menteri Pertanian, Amran Sulaiman menyebut, stok cadangan beras pemerintah mencapai rekor tertinggi sepanjang masa pada bulan lalu sebanyak 3,38 juta ton. Amran mengatakan, hal ini didorong oleh serapan beras lokal yang mencapai 1,88 juta ton sejak awal tahun hingga kemarin siang, Minggu (4/5).

Amran memaparkan, stok beras yang dikelola Bulog pernah menembus angka 3 juta ton pada Juni 1997, Agustus 1984, dan September 1984. Namun, stok beras pada April 2025 merupakan yang  tertinggi sejak 1965.

"Pengadaan beras untuk CBP pada tahun ini lebih berat karena jumlah penduduk yang bertambah dibandingkan dengan realisasi 1984. Penambahan jumlah penduduk membuat beras yang beredar di masyarakat lebih banyak yang membuat serapan beras untuk CBP lebih sulit," kata Amran di kantornya, Senin (5/5).

Amran menekankan, seluruh penambahan stok beras Bulog pada tahun ini berasal dari dalam negeri. Namun Amran tidak menjelaskan, sumber stok beras Bulog pada akhir tahun lalu yang mencapai 1,79 juta ton.

Meski demikian,  Amran menyampaikan angka 1,79 juta ton tidak istimewa lantaran Cadangan Beras Pemerintah tercatat menembus angka tersebut pada 11 tahun yang berbeda. Sembilan dari 11 tahun tersebut berada pada masa pemerintahan Presiden Soeharto.

"Ada yang mengatakan cadangan beras pada akhir tahun lalu adalah beras impor. Namun cadangan akhir tahun tersebut tidak pernah bertambah menjadi lebih dari 3 juta ton seperti hari ini," ujarnya.

Berdasarkan data Kementan, penyerapan beras lokal mencapai 1,88 juta ton hingga puku 04.41 WIB hari ini, Senin (5/5). Mayoritas atau 1,06 juta ton beras lokal diserap bulan lalu, sementara total serapan selama lima hari pertama bulan ini sejumlah 112.584 ton.

"Saat ini, serapan beras Bulog tanpa impor mencapai 1,8 juta ton. Sebelumnya, volume serapan beras lokal oleh Bulog sempat di bawah 1 juta ton selama setahun," katanya.

Amran menilai, peningkatan serapan beras domestik disebabkan oleh peningkatan produksi beras selama Panen Raya atau Maret-April 2025. Menurutnya, peningkatan produksi beras disebabkan oleh tiga hal, yakni program pompanisasi, rehabilitasi jaringan irigasi, dan pembangunan jaringan irigasi baru.

Berdasarkan data Bapanas, proyeksi volume produksi beras nasional pada Maret–April 2025 mencapai 10,45 juta ton. Angka ini naik 18,61% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

"Selain itu, presiden mengeluarkan empat Instruksi Presiden terkait pangan sekitar 100 hari pertamanya. Beleid tersebut intinya mempermudah dan mempercepat bantuan tentang pertanian yang diperlukan rakyat," katanya.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Andi M. Arief
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan