Bos Baru Timah Pernah Bantu Prabowo saat Operasi Kopassus di Papua

PT Timah Tbk (TINS) merombak susunan direksi dan dewan komisaris dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar pada Jumat lalu (2/5). Salah satu keputusan utama dalam RUPSLB tersebut adalah pengangkatan Restu Widiyantoro sebagai Direktur Utama Timah, menggantikan Ahmad Dani Virsal. Dengan demikian, jabatan Restu Widiyantoro kini resmi sebagai Dirut PT Timah.

Selain posisi direktur utama, sejumlah posisi strategis lain dalam jajaran direksi juga mengalami pergantian. Suhendra Yusuf Ratuprawiranegara ditunjuk sebagai Direktur Pengembangan Usaha menggantikan Dicky Octa Zahriadi, sementara Andi Seto Gadhista Asapa diangkat menjadi Direktur Sumber Daya Manusia menggantikan Hendra Kusuma Wardana.

Corporate Secretary PT Timah, Rendi Kurniawan, mengatakan bahwa rotasi manajemen ini merupakan bagian dari langkah perusahaan untuk memperkuat inovasi dan tata kelola. “Pergantian pengurus ini merupakan hal yang biasa untuk terus mendorong inovasi, efisiensi, dan tata kelola yang baik,” kata Rendi.

Di tingkat komisaris, seluruh jajaran juga diganti. Agus Rohman ditunjuk sebagai Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen, menggantikan M Alfan Baharudin. Empat nama baru turut masuk sebagai anggota dewan komisaris, yakni Yuslih Ihza Mahendra, M Hita Tunggal, Rizani Usman, dan Eniya Listiani Dewi.

“Perusahaan menyampaikan apresiasi kepada jajaran komisaris dan direksi di periode sebelumnya, dan semoga kepemimpinan baru akan memperkuat langkah strategis perusahaan ke depan,” lanjut Rendi.

Profil Restu Widiyantoro

Restu Widiyantoro, yang kini menjabat Dirut PT Timah, adalah purnawirawan TNI berpangkat terakhir Kolonel Infanteri. Ia merupakan lulusan Akademi Militer tahun 1987 dan memiliki rekam jejak panjang di dunia militer.

Dalam kariernya, ia pernah menjabat sebagai Komandan Korem 022/Pantai Timur, Irdam VI/Mulawarman, serta Komandan Kontingen Indonesia dalam misi perdamaian PBB. Restu juga memiliki latar belakang pendidikan yang kuat.

Dia menyelesaikan pendidikan Diploma S2 di King's College London pada 1997 dan meraih gelar Master of Defence dari Cranfield Universities pada 1999. King's College London adalah universitas riset terkemuka di Inggris, sementara Cranfield University dikenal sebagai institusi yang fokus pada pendidikan pascasarjana di bidang sains, teknologi, teknik, dan manajemen.

Restu Widiyantoro juga memiliki rekam jejak mentereng dalam dunia militer. Bahkan, Restu pernah membantu Presiden Prabowo Subianto saat bertugas di Komando Pasukan Khusus atau Kopassus dan memimpin Operasi Pembebasan Sandera Mapenduma. Operasi ini adalah operasi pembebasan peneliti dari Ekspedisi Lorentz pada tahun 1995 yang disandera Organisasi Papua Merdeka atau OPM.

Pada waktu itu, Restu dipercaya menjadi salah satu tim intelejen dalam operasi tersebut. Bahkan, Prabowo menilai Restu menjadi aktor kunci karena memiliki analisa intelejen yang tajam.

Prabowo bercerita, saat Operasi Pembebasan Sandera Mapenduma, tim tidak dibekali peralatan yang canggih. Untuk itu, analisis intelejen sangat menentukan pergerakan dari tim pembebasan.

"Mayor Restu memang salah satu perwira yang memiliki IQ paling tinggi di Kopassus, bahkan di TNI. Saya tahu karena saya sering melakukan tes IQ pada semua perwira saya. Saya tidak salah pilihan saat menjadikan beliau sebagai tim analisis intelijen," tulis Prabowo dalam bukunya yang berjudul 'Kepemimpinan Militer: Catatan Dari Pengalaman'.

Atas prestasi inilah yang membuat Restu ditunjuk sebagai Direktur Utama Timah. Para Pemegang saham pun menyetujui pengangkatan Restu Widiyantoro sebagai Direktur Utama, menggantikan Ahmad Dani Virsal.

Sebagai Direktur Utama PT Timah Tbk, Restu Widiyantoro diharapkan membawa pengalaman kepemimpinan dan kedisiplinan militer ke dalam dunia korporasi, khususnya dalam industri pertambangan yang strategis. PT Timah merupakan bagian dari holding BUMN pertambangan MIND ID, dan perubahan kepemimpinan ini bertujuan untuk mendorong inovasi, efisiensi, serta tata kelola perusahaan yang lebih baik.

"Pergantian pengurus ini merupakan hal yang biasa untuk terus mendorong inovasi,efisiensi, dan tata kelola yang baik. Perusahaan menyampaikan apresiasi kepada jajaran komisaris dan direksi pada periode sebelumnya dan semoga kepemimpinan baru akan memperkuat langkah strategis perusahaan ke depan," jelas Rendi.