Kementan Yakin Produksi Beras RI Capai 34,6 Juta di 2025, Lampaui Proyeksi AS

Andi M. Arief
8 Mei 2025, 16:09
Beras
ANTARA FOTO/Angga Budhiyanto/nz
Petani memanen padi di area persawahan di Kramatwatu, Kabupaten Serang, Banten, Rabu (30/4/2025). Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memperkirakan Indonesia dapat memproduksi beras hingga 34 juta ton sepanjang tahun 2025 atau berada di atas target pemerintah sebelumnya yaitu sebanyak 32 juta ton.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Kementerian Pertanian (Kementan) yakin produksi beras Indonesia bisa mencapai 34,6 juta ton pada 2025 atau melebihi proyeksi Departemen Pertanian Amerika Serikat (AS). Hal ini karena proyeksi AS belum memasukkan beberapa program baru, seperti penambahan pompa air dalam program pompanisasi dan perbaikan sistem irigasi.

Staf Khusus Menteri Pertanian Bidang Kebijakan Sam Herodian menargetkan pembaruan program produksi beras akan meningkatkan rata-rata indeks pertanian nasional menjadi 2,0. Diperkirakan mayoritas sawah di dalam negeri dapat memproduksi beras dua kali per tahun berkat program pompanisasi dan revitalisasi jaringan irigasi.

"Sawah di Pulau Jawa yang memiliki jaringan irigasi yang bagus dan sudah memiliki Indeks Pertanaman 2,0, seperti di Jawa Barat dan Jawa Timur," kata Sam di Jakarta, Kamis (8/5).

Badan Pusat Statistik (BPS) mendata produksi Gabah Kering Giling pada paruh pertama tahun ini mencapai 32,57 juta ton. Angka tersebut naik 11,16% dari capaian pada periode yang sama tahun lalu sejumlah 29,3 juta ton.

Mentan Yakin RI Capai Swasembada Beras

Sebelumnya, Menteri Pertanian Amran Sulaiman meyakini swasembada beras tahun ini akan tercapai. Hal ini disampaikannya usai melihat data pertumbuhan produksi beras pada kuartal pertama 2025.

BPS memproyeksi produksi beras pada Januari-Maret 2025 naik 51,32% secara tahunan menjadi 8,61 juta ton. Sementara prediksi total produksi beras pada paruh pertama 2025 bakal naik 11,14% menjadi 18,76 juta ton.

"Sektor pertanian menjjadi lapangan usaha dengan pertumbuhan tertinggi atau naik 10,52%. Jadi, ini berita gembira untuk kita semua, namun saya tetap berdoa karena tidak boleh sombong," kata Amran di kantornya, Senin (5/5).

Perlu diketahui, swasembada berarti suatu negara bisa memenuhi setidaknya 90% kebutuhan suatu barang dari produksi dalam negerinya sendiri. Tapi, menurut pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, swasembada berarti 100% kebutuhan barang tersebut dipenuhi dari dalam negeri, tanpa tergantung pada impor.

BPS mendata rata-rata konsumsi beras nasional mendekati 2,6 juta ton per bulan. Dengan demikian, neraca produksi beras pada paruh pertama tahun ini mencapai 3,22 juta ton.

Amran menegaskan bahwa Perum Bulog telah menyerap beras lokal hingga 1,88 juta ton hingga Senin pagi (5/5). Sementara stok beras dalam Cadangan Beras Pemerintah (CBP) telah mencapai 3,51 juta ton.

Dia memperkirakan volume CBP akan mencapai 4 juta ton pada akhir bulan ini. Walau demikian, Bulog mencatat kapasitas gudang secara nasional hanya 3,8 juta ton.

"Sekarang kami sudah memerintahkan Bulog untuk menyewa gudang tambahan berkapasitas 1,1 juta ton untuk menampung serapan hasil produksi pertani. Stok CBP dapat menembus 4 juta ton karena serapan beras lokal harian mencapai 50.000 ton," katanya.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Andi M. Arief

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan