Profil Panasonic yang Bakal PHK Ribuan Pekerja, Dikenal di Indonesia Sejak 1954


Raksasa elektronik Jepang, Panasonic, akan memutuskan hubungan kerja atau PHK 10.000 orang di seluruh dunia. Langkah ini dilakukan perusahaan pemasok baterai ke Tesla tersebut untuk memperbaiki kinerja keuangan hingga 2029.
PHK itu mewakili sekitar 4 persen dari tenaga kerja grup yang berjumlah hampir 230.000 orang. Di Indonesia, jumlah pekerja Panasonic antara 7.000=8.000 orang yang tersebar di beberapa pabrik di berbagai daerah.
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyatakan PHK terhadap ribuan karyawan secara global tidak akan dialami Panasonic di Indonesia.
"PHK yang terjadi di Panasonic Holdings tidak berdampak pada operasional Panasonic di Indonesia," kata Juru Bicara Kemenperin Febri Hendri Antoni Arif di Jakarta, Senin (12/5).
Febri menyatakan Indonesia tetap menjadi salah satu basis produksi penting bagi Panasonic di kawasan Asia Tenggara. Ia menilai pabrik di Indonesia justru menjadi basis ekspor ke lebih dari 80 negara, yang mencerminkan daya saing industri elektronik nasional yang sangat kuat.
Profil Raksasa Elektronik Panasonic
Panasonic Corporation merupakan perusahaan elektronik asal Jepang yang merupakan salah satu pemain utama dalam industri global. Perusahaan ini didirikan oleh Konosuke Matsushita pada 1918 berbasis di Osaka, Jepang.
Konosuke Matsushita lahir di Prefektur Wakayama pada 1894, dikenal sebagai salah satu tokoh industri paling berpengaruh di Jepang. Pada usia 9 tahun, ia merantau ke Osaka dan bekerja magang di berbagai tempat, mulai dari toko hibachi hingga bengkel sepeda. Ia kemudian bergabung dengan Perusahaan Listrik Osaka, yang kini dikenal sebagai Kansai Electric Power Company.
Pada usia 23 tahun, Matsushita mendirikan Matsushita Electric Housewares Manufacturing Works, cikal bakal dari perusahaan raksasa yang kemudian dikenal sebagai Matsushita Electric Industrial Co., Ltd. (1935), sebelum akhirnya menjadi Panasonic Corporation.
Tak hanya sukses membangun perusahaan, ia juga dikenal sebagai tokoh pemikir dengan mendirikan PHP Institute pada 1946 dan Matsushita Institute of Government and Management pada 1979. Konosuke Matsushita wafat pada tahun 1989 di usia 94 tahun.
Panasonic Ekspansi ke Indonesia
Panasonic dikenal sebagai produsen produk rumah tangga dan solusi bisnis. Perusahaan berekspansi ke kawasan Asia Pasifik dengan mendirikan pabrik pertama di Thailand pada 1961. Seiring waktu, Panasonic meluas hingga ke lebih dari 80 negara, termasuk Indonesia.
Di Indonesia, nama Panasonic telah melekat di kalangan masyarakat. Sejarah panjangnya bermula dari kehadiran radio "Tjawang" pada 1954, diprakarsai oleh mendiang Thayeb Moh. Gobel.
Produk-produk legendaris lain pun menyusul, termasuk televisi pertama yang diluncurkan pada 1962 dan kemunculan merek National pada 1970.
National Gobel Indonesia dikenal sebagai pionir yang mendorong pertumbuhan industri lokal, khususnya dalam pengembangan perusahaan pemasok komponen. Pada 2004, brand National resmi berganti nama menjadi Panasonic.
Panasonic Gobel Indonesia dikenal sebagai merek elektronik terkemuka di Indonesia, mulai dari AC, Smart TV, kulkas, mesin cuci, hingga peralatan kecantikan dan perawatan pribadi.
Panasonic memiliki pabrik di Indonesia yang memiliki jumlah pekerja sekitar 7.000 hingga 8.000 orang. Ribuan pekerja di Indonesia tersebut tersebar di tujuh pabrik, yaitu dua di DKI Jakarta, dua di Bekasi, satu di Bogor, satu di Pasuruan, dan satu di Batam.
Jenis industri yang dijalankan meliputi pabrik baterai, alat kesehatan, peralatan rumah tangga, hingga distribusi elektronik bermerek Panasonic.
Selain itu, Panasonic juga menghadirkan solusi teknologi untuk kebutuhan bisnis di segmen B2B, dengan fokus pada pemenuhan kebutuhan pasar lokal Indonesia.