3 BUMN Karya Bangun Purwarupa Dapur MBG Tanpa Anggaran Negara, Operasi Agustus


Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo, mengatakan tiga BUMN bidang karya sedang membangun tiga prototipe dapur program Makan Bergizi Gratis tanpa anggaran negara. Ketiga dapur tersebut ditargetkan selambatnya beroperasi pada Agustus 2025.
Dody menjelaskan pembangunan dapur prototipe MBG tersebut akan menggunakan dana kepedulian masyarakat atau CSR masing-masing perusahaan pelat merah. Adapun, ketiga dapur tersebut akan dibangun di Jambi, Kebumen, dan Banjar.
"Dapur prototipe untuk program MBG ini akan menjadi acuan teman-teman dalam membangun dapur MBG di tempat-tempat lain," kata Dody di kantornya, Senin (26/5).
Dody menjelaskan setiap BUMN Karya akan memiliki desain yang berbeda lantaran menggunakan anggaran mandiri. Masing-masing desain akan fokus kepada satu poin, yakni kecepatan konstruksi, kualitas bangunan, dan efisiensi biaya konstruksi.
Oleh karena itu, Dody menilai pembangunan dapur program MBG nantinya dapat memilih desain sesuai dengan kebutuhan di wilayahnya masing-masing. Walau demikian, Dody masing-masing desain akan memiliki beberapa fitur yang wajib dipatuhi, seperti sanitasi, saluran air minum, dan saluran air baku.
"Kami diminta menyiapkan prototipe dapur MBG yang baik menurut kami. Jadi, pembangunan dapur prototipe ini tidak hanya konstruksi bangunan," ujarnya.
Badan Pemeriksa Obat dan Makanan (BPOM) mencatat 17 kasus keracunan MBG di 10 provinsi dari 6 Januari hingga 12 Mei 2025. Kepala BPOM Taruna Ikrar mengatakan penyebab utama keracunan diakibatkan bahan awal pangan atau mentah yang terkontaminasi saat diolah serta disimpan. Penyebab lainnya disebabkan karena pertumbuhan dan perkembangan bakteri yang dipengaruhi oleh suhu serta waktu penyimpanan makanan.
"Contohnya, ada beberapa makanan dimasak terlalu cepat sehingga lambat distribusikan. Sehingga menimbulkan kejadian luar biasa (keracunan) atau pada anak-anak kita," kata Ikrar saat rapat dengan Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (15/5).
Ikrar mengatakan, penyebab selanjutnya berkaitan dengan sanitasi dan higienitas karena kegagalan pengendalian keamanan dapur MBG. POM menyatakan siap memberikan pendampingan dalam proses produksi di dapur MBG.
Badan Gizi Nasional (BGN) juga telah memberikan peringatan kepada Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang menggelar MBG. Mereka akan memberikan teguran kepada satuan pelayanan jika terbukti menggunakan bahan makanan dalam kondisi yang kurang baik.
Peristiwa keracunan terbaru terjadi pada puluhan anak sekolah di Cianjur, Jawa Barat dan Bombana, Sulawesi Tenggara. Kepala Dinkes Cianjur Yusman Faisal mengatakan 23 siswa SMP PGRI 1 dan 55 siswa MAN I Cianjur mengalami keracunan MBG.
Menyikapi itu, BGN menetapkan standar operasional prosedur (SPO) terbaru. Kepala BGN, Dadan Hindayana, menyatakan SOP terbaru ini lebih ketat dibandingkan ketentuan sebelumnya. BGN kini mewajibkan aturan pelaksanaan mengenai penanganan sisa makanan harus dilakukan di SPPG atau dapur MBG.
“Secara umum, dari kejadian di Cianjur, BGN menekankan SOP bahwa sisa makanan tidak boleh dibersihkan di sekolah,” kata Dadan lewat pesan singkat WhatsApp pada Jumat (25/4).