Pemerintah Kaji Pasang Permanen Stair Lift di Borobudur

Andi M. Arief
2 Juni 2025, 07:55
prabowo, macron, stair lift
ANTARA FOTO/Galih Pradipta/tom.
Presiden Prabowo Subianto (kedua kanan) bersama Presiden Prancis Emmanuel Macron (kanan) dan istri Brigitte Macron (kedua kiri) usai melakukan kunjungan di Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Kamis (29/5/2025). Dalam kunjungan di candi yang dibangun pada 750-850 Masehi oleh Dinasti Syailendra dari Kerajaan Mataram Kuno tersebut keduanya menyampaikan sejumlah kesepakatan antarkedua negara.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Menteri Kebudayaan Fadli Zon tengah mengkaji pemasangan kursi bantu yang dipasang di sisi tangga atau stair lift di Candi Borobudur. Stair lift telah dipasang pada pekan ini dalam rangka kunjungan Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Prancis Emmanuel Macron ke Borobudur pada Kamis (29/5).

Fadli menyampaikan, stair lift hanya akan dipasang pada satu dari empat pintu masuk Borobudur. Fasilitas ini dinilai penting untuk meningkatkan inklusivitas borobudur pada kelompok difabel.

"Di situs-situs warisan budaya dunia lain sudah ada inklusivitas untuk kelompok difabel. Kita ini terlambat puluhan tahun dibandingkan tempat lain," kata Fadli di Taman Sriwedari Cibubur, Minggu (1/6).

Ia menjelaskan, stair lift dan fasilitas lain telah banyak dipasang di situs-situs warisan budaya lain di berbagai belahan dunia, tanpa merusak warisan budaya itu.

Ia mencatat, Candi Borobudur telah melalui kegiatan pemugaran sejak pertama kali ditemukan pada 1814. Pemugaran kedua Candi Borobudur dilakukan pada 1973 sampai 1983.

Adapun menurut dia, masih ada sekitar 10.000 kubik batu yang dapat digunakan untuk memperbaiki Candi Borobudur. Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan bangsa-Bangsa  atau Unesco juga belum menyampaikan keberatan terkait pemasangan stair lift di dalam Candi Borobudur.

Fadli mengaku belum mengalokasikan anggaran yang dibutuhkan untuk memasang stair lift secara permanen di kawasan Borobudur. Namun, anggaran yang dibutuhkan untuk infrastruktur ini tersebut dinilai sangat kecil mengingat fasilitas tersebut kini bahkan dijual di lokapasar.

"Anggarannya akan sangat kecil, tapi saya tidak tahu pastinya berapa, mungkin puluhan juta rupiah," katanya.

Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi mengatakan, pemasangan eskalator non-permanen di Candi Borobudur ditempuh pemerintah berdasarkan permintaan dari Pemerintah Prancis dalam rangka kunjungan resmi Presiden Emmanuel Macron.  

Dalam pernyataannya di kantor PCO Gambir Jakarta Pusat Senin (26/5), Hasan mengatakan bahwa fasilitas yang disiapkan pemerintah merupakan sarana bantu sementara guna mendukung kelancaran kunjungan kenegaraan Presiden Prancis Emmanuel Macron ke situs warisan dunia tersebut.

Sebagai bagian dari agenda kunjungan kenegaraan, kata Hasan, pemerintah ingin memastikan tamu negara dapat mengakses dan menikmati keindahan serta kemegahan Candi Borobudur secara optimal, meskipun dengan waktu yang terbatas.

“Candi Borobudur itu kira-kira setinggi gedung 12 lantai. Jadi, Presiden Perancis tentu dalam kunjungan kenegaraan waktunya terbatas,” ujar Hasan.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Andi M. Arief
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...