Pemerintah dan Pengusaha Kumpul di Rakernas IMA, Bahas Strategi UMKM Naik Kelas


Indonesia Marketing Association (IMA) menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) 2025 di Jakarta pada Sabtu (14/6). Salah satu yang dibahas dalam rapat tersebut adalah strategi agar usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) naik kelas.
Deputi Bidang Usaha Menengah Kementerian UMKM, Bagus Rachman yang menghadiri acara tersebut mengatakan, penting bagi semua pihak menjadikan pengusaha UMKM menargetkan pasar global dan tak hanya lokal.
"Kita tidak bisa lagi menyebut mereka sebagai pelaku UMKM. Mereka adalah pengusaha UMKM dan harus menargetkan pasar global," kata Bagus dalam keterangan tertulis IMA seperti ditulis pada Minggu (15/6).
Bagus mengatakan, pemerintah telah meluncurkan sejumlah kebijakan untuk mendukung UMKM. Salah satunya memisahkan unit kerja kementerian yang mengurus UMKM dengan koperasi.
Selain itu, pemerintah telah menggelontorkan anggaran hampir Rp 1.000 triliun bagi UMKM. Meski demikian, ia mengatakan pemerintah tak bisa bekerja sendiri dan perlu bantuan swasta.
"Perlu kolaborasi dengan komunitas, asosiasi seperti IMA, dan sektor swasta agar program pemberdayaan UMKM bisa lebih tepat sasaran dan berdampak luas," katanya.
Dalam sesi diskusi, Ketua Umum Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia, Benny Soetrisno mengatakan UMKM harus memiliki kemampuan storytelling atau menceritakan produknya dengan kuat demi menggaet pasar global.
"Dalam dunia ekspor, bukan hanya kualitas produk yang penting, tetapi juga kisah dan nilai yang dibawanya," kata Benny.
Selain itu, Benny juga meminta UMKM fokus membenahi kualitas sebelum membidik volume produksi. Ia yakin kuantitas produk akan meningkat seiring kualitas yang terjaga.
"Jangan terburu-buru mengejar volume sebelum memastikan produk kita benar-benar siap bersaing secara mutu di pasar global," kata Benny.
Di kesempatan yang sama, VP SME and Entrepreneurship IMA, Erik Hidayat berharap UMKM mulai melek digital. Beberapa yang bisa dimanfaatkan antara lain media sosial, market place, hingga video testimoni untuk menggenjot penjualan.
"Kami di IMA terus membuka akses jejaring, pelatihan, dan pendampingan agar UMKM lebih siap dan percaya diri untuk ekspor," katanya.
Salah satu pengusaha yang membagikan tips adalah pemilik Cokelatin Signature Irena Surosoputro. Irena mengatakan, usaha ini mulai naik daun saat ia memutuskan menjadi wajah dari jenama minuman cokelat terseut dan mulai membangun narasi personal.
"Kami fokus dulu pada rasa, kapasitas produksi, dan membangun kepercayaan pasar lokal. Setelah itu baru kami percaya diri untuk ekspor," katanya.
Tema Rakernas IMA 2025 yaitu ”Agile Marketing in Times of Global Disruption". Presiden IMA, Suparno Djasmin mengatakan tema ini dipilih karena kebutuhan UMKM menjadi lincah dan inovatif dalam menghadapi tantangan saat ini.
"Rakernas menjadi forum untuk menyatukan langkah, menyelaraskan strategi antar-chapter, dan memastikan program IMA tetap relevan dan berdampak," kata Suparno.