Respons Tarif Trump, KKP akan Genjot Ekspor Ikan ke Cina dan Jepang
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan Indonesia akan memperkuat ekspor ikan ke dua negara. Hal ini menyusul pemberlakuan kebijakan tarif Presiden Amerika Serikat yakni Donald Trump.
“Kami perkuat ke Jepang dan ke Cina,” kata Trenggono saat ditemui di Komisi IV DPR RI, Senin (7/7).
Tidak hanya membidik penguatan pasar lain, Trenggono mengatakan Indonesia akan memperkuat kondisi hulu sektor perikanan. “Bagaimana caranya supaya industri hulunya stabil, kemudian bisa ada pembukaan pasar baru, memperkuat pasar lokal,” ujarnya.
Berdasarkan data Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), realisasi nilai ekspor ikan Indonesia di sepanjang 2024 sebanyak US$ 5,95 miliar atau Rp 96,53 triliun. Jumlah tersebut mencapai 82,64% dari target yang ditetapkan sebanyak US$ 7,2 miliar.
Berikut negara tujuan ekspor utama hasil perikanan Indonesia sepanjang 2024, yaitu:
- Amerika Serikat: US$ 1,90 miliar.
- Tiongkok: US$ 1,24 miliar.
- ASEAN: US$ 854,22 juta.
- Jepang: US$ 598,74 juta.
- Uni Eropa: US$ 414,36 juta.
Ekspor perikanan yang dimaksud adalah produk perikanan, baik hidup, segar, dingin, maupun olahan yang dikategorikan dalam kode harmonized system (HS) sebanyak 507 kode HS dalam 8 digit.
Adapun komoditas utama ekspor tahun lalu, yaitu:
- Udang: US$ 1,68 miliar (28,2% dari total ekspor ikan)
- Tuna-tongkol-cakalang: US$ 1,03 miliar (17,4%)
- Cumi-sotong-gurita: US$ 874,12 juta (14,7%)
- Rajungan-kepiting: US$ 511,66 juta (8,6%)
- Rumput laut: US$ 342,16 juta (5,7%)
Komoditas ekspor perikanan selain yang disebutkan adalah layur-gulama US$ 100,96 juta (1,7%), tilapia US$ 93,51 juta (1,6%), dan lobster US$ 91,79 juta (1,5%).
“Komoditas utama yang mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya antara lain tuna-cakalang (11,60%), cumi-sotong-gurita (14,63%), rajungan-kepiting (14,30%), layur dan gulama (91,10%), tilapia (14,36%), dan lobster (283,58%),” ucap KKP dalam Laporan Kinerja 2024.
KKP juga menyampaikan, ekspor lobsters meningkat signifikan ke Tiongkok (266,7%) dan Vietnam (8395,4%). Peningkatan tersebut didukung dengan kegiatan ekspor benih lobster selama periode Mei-Desember 2024 dengan nilai US$15,80 juta.
