Demi Swasembada Susu, Pemerintah Buka Keran Impor Sapi Perah dari Brasil dan AS
Kementerian Pertanian telah membuka keran impor baru untuk sapi perah hidup dari dua negara, yakni Brasil dan Amerika Serikat. Perluasan impor ini merupakan cara untuk mengejar target swasembada susu.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan, Agung Suganda mencatat keran impor sapi perah dari Brasil dan Amerika Serikat telah dibuka sejak Mei 2025. Menurutnya, peternak lokal sedang mencari mitra untuk mengirimkan sapi indukan dari masing-masing negara.
"Harus ada kerja sama terkait logistik pengapalan sapi dan mitra peternak di negara asal. Tentu proses ini akan memakan waktu karena kami haus melakukan audit," kata Agung di Cikarang, Jawa Barat, Senin (14/7).
Agung mengatakan, volume sapi perah hidup impor sampai bulan ini telah mencapai 25.097 ekor. Angka tersebut hanya setara dengan 12,5% dari target impor sapi perah hidup tahun ini sejumlah 200.000 ekor.
Kementan telah mendapatkan komitmen impor sapi perah sejumlah 100.000 ekor pada tahun ini. Namun Agung tidak memastikan apakah target impor sejumlah 200.000 ekor dapat tercapai atau tidak.
Dia menjelaskan, volume impor 200.000 ekor sapi perah per tahun harus tercapai untuk mengejar target swasembada susu segar pada 2029. Sebab, total penambahan populasi sapi perah pada akhir pemerintahan ini adalah 1 juta ekor.
"Harus diingat, impor sapi perah ini tanpa anggaran negara, artinya realisasi impor sangat bergantung pada rencana realisasi pihak swasta," katanya.
Agung menilai volume impor sapi perah pada paruh pertama tahun ini adalah rekor baru setidaknya selama 20 tahun terakhir. Walau demikian, Agung berkomitmen untuk tetap mendorong realisasi investasi sapi perah pada paruh kedua tahun ini.
"Namun tentu kami tidak bisa memasang target terlalu muluk-muluk, karena volume impor sapi perah hidup sejumlah 25.000 itu sudah banyak banget sepanjang saya jadi PNS," katanya.
Sebelumnya, Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono mengakui angka realistis volume impor sapi perah hidup pada tahun ini adalah 150.000 ekor. Sebab, tantangan utama peningkatan populasi sapi perah nasional adalah ketersediaan lahan.
