Sempat Tutup Usai Diresmikan, Kopdes Merah Putih Tuban Beroperasi Kembali

Mela Syaharani
25 Juli 2025, 14:58
Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan memimpin rapat koordinasi terbatas bidang pangan di Jakarta, Kamis (12/6/2025). Rapat tersebut membahas bantuan pangan kemanusiaan Palestina, bantuan sosial, tunda bayar cetak sawah, stabilisasi pasokan dan
ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/bar
Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan memimpin rapat koordinasi terbatas bidang pangan di Jakarta, Kamis (12/6/2025). Rapat tersebut membahas bantuan pangan kemanusiaan Palestina, bantuan sosial, tunda bayar cetak sawah, stabilisasi pasokan dan harga pangan, anggaran irigasi pertanian 2025 dan pengadaan cadangan jagung pemerintah.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengatakan Koperasi Desa atau Kopdes Merah Putih (KDMP) Desa Pucangan, Kecamatan Montong, Kabupaten Tuban sudah kembali beroperasi. Sebelumnya, KMP Pucangan yang diresmikan Presiden Prabowo Subianto pada Senin (21/7/2025) bersama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky, mendadak ditutup keesokan harinya.

Penutupan dilakukan oleh mitra koperasi, PT Perekonomian Pondok Pesantren Sunan Drajat (PPSD), yang membongkar gerai dan menarik seluruh perlengkapan serta barang dagangan, termasuk papan nama bergambar presiden.

“Sudah selesai (masalahnya). Malamnya sudah kembali beroperasi, sudah normal,” kata Zulhas saat ditemui di kantornya, Jumat (25/7)

Zulhas menjelaskan duduk perkara penutupan ini karena saat wawancara dengan Presiden Prabowo, Kepala Desa setempat tidak menyebut nama pondoknya, sehingga membuat pengelola tersinggung.

“Marah santrinya. Mungkin kepala desanya grogi waktu bicara,” ujarnya.

Wakil Ketua Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur Chusni Mubarok sebelumnya menilai penutupan mendadak KDMP di Desa Pucangan bukan disebabkan kesalahan konsep koperasi, melainkan persoalan internal antara mitra dan pengurus.

“Peristiwa tersebut sebagai hal yang wajar dalam dinamika kelembagaan koperasi. Jadi bukan karena KDMP secara kelembagaan maupun substansi programnya,” ujar Chusni Mubarok dikutip dari Antara, Jumat (25/7).

Politikus Partai Gerindra itu menjelaskan, dinamika seperti ini memang mungkin terjadi dalam proses pengembangan koperasi. Namun, ia menegaskan hal tersebut tidak boleh mengurangi semangat menjadikan koperasi sebagai pilar ekonomi rakyat, khususnya di wilayah pedesaan Jawa Timur.

“Hal-hal seperti ini wajar terjadi. Tapi saya yakin Koperasi Desa Merah Putih akan terus berjalan dan menjadi kekuatan ekonomi bangsa. Bahkan ini menjadi pembelajaran penting bagi pengurus lain agar kasus serupa tidak terulang di masa depan,” ujarnya.

Lebih lanjut, Chusni memastikan DPRD Jatim akan terus mengawal, memantau, serta melakukan pengawasan terhadap jalannya program Koperasi Merah Putih, agar benar-benar berdampak positif bagi masyarakat.

“Kami akan terus lakukan pengawasan dan monitoring agar koperasi ini berdampak nyata, mendorong kebangkitan ekonomi desa, pengentasan kemiskinan, serta pemerataan kesejahteraan di Jawa Timur,” ucapnya.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Mela Syaharani

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...