Kemenhub Kaji Keinginan Prabowo Perbanyak Bandara Internasional di Daerah
Presiden Prabowo Subianto ingin ada lebih banyak bandara internasional di daerah. Kementerian Perhubungan alias Kemenhub pun mengkaji hal ini.
“Masih dalam proses melihat atau mengkaji lebih dalam,” kata Direktur Navigasi Penerbangan Kemenhub Syamsu Rizal di kantornya, Jakarta, Selasa (5/8).
Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya menyampaikan hal itu disampaikan Presiden Prabowo saat rapat terbatas bersama sejumlah menteri melalui sambungan video telekonferensi dari kediaman pribadi di Bukit Hambalang, Bogor, Jumat (1/8).
Teddy menirukan arahan Prabowo yang menilai keberadaan bandara internasional di Indonesia mendukung percepatan perputaran ekonomi dan pariwisata daerah.
"Presiden mendorong pembukaan bandara internasional sebanyak-banyaknya di berbagai daerah guna mendorong percepatan perputaran ekonomi dan pariwisata daerah," kata Teddy dikutip dari Antara, Selasa (5/8).
Presiden Prabowo menggelar rapat terbatas secara hybrid melalui sambungan video telekonferensi dan secara langsung dari Hambalang, pada Jumat (1/8) siang. Dalam rapat ini, Kepala Negara menerima laporan dari sejumlah menteri, sekaligus memonitor pelaksanaan program-program prioritas pemerintah
Kemenhub Tutup 18 Bandara Internasional di Daerah pada 2024
Kemenhub menutup 18 bandara internasional di berbagai daerah, yang disampaikan per 29 April 2024 atau saat kepemimpinan Joko Widodo alias Jokowi. Hal ini ditetapkan dalam Keputusan Menteri Nomor 31 Tahun 2024 tentang Penetapan Bandar Udara Internasional.
Bandar udara yang dicabut status bandara internasionalnya per April 2024 sebagai berikut:
- Bandara Maimun Saleh (Sabang, Aceh)
- Bandara Sisingamangaraja XII di Silangit
- Bandara Radin Inten II di Lampung
- Bandara H.A.S Hanandjoeddin, Tanjung Pandan
- Bandara Husein Sastranegara, Bandung
- Bandara Adisutjipto, Yogyakarta
- Bandara Jenderal Ahmad Yani di Semarang
- Bandara Adi Soemarmo, Solo
- Bandara Banyuwangi, Banyuwangi (BWX)
- Bandara Supadio, Pontianak (PNK)
- Bandara Juwata, Tarakan (TRK)
- Bandara El Tari, Kupang (KOE)
- Bandara Pattimura, Ambon (AMQ)
- Bandara Frans Kaisiepo, Biak (BIK)
- Bandara Mopah, Merauke (MKQ)
- Bandara Syamsuddin Noor, Banjarmasin (BDJ)
- Bandara RH. Fisabilillah, Tanjung Pinang, Kepulauan Riau
- Bandara S.M. Badaruddin II, Palembang, Sulawesi Selatan
Kini, Presiden Prabowo menekankan pentingnya percepatan pembangunan infrastruktur untuk transportasi udara, yang pada akhirnya berkontribusi terhadap peningkatan konektivitas antar-daerah.
