100 Sekolah Rakyat Dibangun Mulai September 2025, Tender Dibuka Bulan Ini
Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo memastikan konstruksi 100 Sekolah Rakyat akan dimulai serentak pada September 2025. Tender proyek senilai sekitar Rp 20 triliun itu akan dibuka bulan ini.
“Agustus ini mestinya sudah dilelang, dan September sudah mulai pembangunan fisik. Seluruh konstruksi Sekolah Rakyat harus selesai selambatnya 30 Juli 2026,” kata Dody di kantornya, Jumat (8/8).
Setiap Sekolah Rakyat akan dibangun di lahan minimal 5 hektare, dengan rata-rata anggaran Rp 200 miliar per unit. Menurut Dody, pelaksanaan konstruksi serentak penting karena Presiden Prabowo Subianto menargetkan jumlah Sekolah Rakyat baru yang rampung pada tahun depan mencapai 200 unit.
“Konstruksi yang dimulai bulan depan harus 100 unit, sebab Pak Presiden sudah meminta agar jumlah Sekolah Rakyat baru tahun depan mencapai 200 unit,” ujarnya.
Kementerian PU mencatat kebutuhan anggaran tahun depan sebesar Rp 139,74 triliun. Namun, pagu indikatif yang ditetapkan Kementerian Keuangan dan Bappenas hanya Rp 70,86 triliun. Dari jumlah itu, Rp 10 triliun dialokasikan khusus untuk pembangunan Sekolah Rakyat dan Rp 10 triliun lainnya untuk pemenuhan kontrak tahun jamak.
Secara rinci, Kementerian Pekerjaan Umum mengalokasikan Rp 12,01 triliun, yang terdiri atas Rp 11,25 triliun untuk pembayaran kontrak tahun jamak sebelumnya dan Rp 760 miliar untuk kontrak baru.
Sekretaris Direktorat Jenderal Prasarana Strategis Kementerian PU, Essy Asiah, menyebut anggaran Sekolah Rakyat bersifat dinamis mengikuti arahan Prabowo.
“Sekolah Rakyat adalah program baru, sehingga belum masuk pagu indikatif saat persetujuan program tahun depan. Kalau jumlahnya ditambah, dananya juga akan bertambah,” ujar Essy di Gedung DPR, Rabu (9/7).
